GORAJUARA - Pandemi memaksa sebagian orang yang sedang berjuang mencari nafkah, atau memperoleh pendidikan di tempat lain untuk berdiam diri di perantauan.
Mereka dipaksa untuk tidak pulang kampung demi keamanan dan keselamatan bersama.
Tentu saja hal ini akan menjadi beban tersendiri bagi seseorang yang merantau.
Berdasarkan penelitian Media Inside Higher Ed pada tahun 2020, tekanan yang didapatkan pada siswa internasional akan lebih besar dari siswa yang berasal dari negara asal.
Dari penelitian itu, bisa kita tarik suatu kesimpulan bahwa seseorang yang sedang merantau akan memperoleh guncangan mental yang lebih tinggi.
Baca Juga: Trending di Twitter, Tiga Anakku Diperkosa dan Kasus Malah Ditutup
Selain mengkhawatirkan keadaan diri sendiri, perantau juga akan memikirkan keselamatan keluarga yang ada di kampung halaman.
Belum lagi budaya luar yang berbeda dengan kebudayaannya, hal ini akan memberi efek cultural shock yang cukup kuat.
Selain itu, beberapa keadaan yang berkebalikan dengan ekspektasinya juga banyak terjadi, seperti kesulitan ekonomi, tugas yang menumpuk, pendidikan yang dilaksanakan secara online dan lain-lain.
Hal ini akan memberikan tekanan yang cukup kuat, sehingga ia akan menjadi stres secara mental.
Hal utama yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini, adalah mengubah semua stres itu menjadi hal yang positif.
Baca Juga: Allah SWT Mengharamkan Neraka Bagi Orang yang Mengamalkan Sholat Sunnah Ini
Caranya adalah dengan melaksanakan 4 poin berikut.