GORAJUARA - Harga BBM bersubsidi kini melakukan kenaikan harga mulai dari Pertalite dan Solar.
Kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar ini membuat para supir angkutan umum hingga ojek online maupun konvesional cukup kebingungan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo pengumuman kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak Pertalite.
Baca Juga: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Bharada E Akan Hadir Pada Proses Rekonstruksi Besok
Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh beban subsidi BBM dan kompensasi energi yang membengkak pada tahun 2022 hingga Rp 502 triliun. Oleh karena itu, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar.
Berikut 3 penyebab kenaikan harga BBM
1. Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia Cenderung Tinggi
Sebelumnya, dikutip dari Gorajuara.com dari berbagai sumber, Pertamina telah menaikkan harga BBM komersial, yaitu Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina Dex. Merujuk pernyataan Corporate Secretary Pertamina, Patra Niaga Irto Ginting, kenaikan harga ini disebabkan oleh harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) yang masih tinggi.
Ia mengakui bahwa harga minyak mentah sering kali bersifat fluktuatif, tetapi di Indonesia, saat ini, harganya masih cenderung tinggi. ini. Berdasarkan catatan Pertamina, harga rata-rata ICP per Juli 2022 berada di kisaran $ 106,73 per barel atau lebih tinggi 24 persen daripada bulan Januari 2022.
Baca Juga: Habib Husein Jafar Sebut Orang yang Percaya Dukun Bukan Hanya Mendapat Dosa
2. Tensi Global dan Negara Produsen
Dikutip Gorajuara.com dari berbagai sumber, hampir lebih dari 50 persen pasukan minyak dunia berada di Timur Tengah dan berpusat di 5 negara, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, dan Qatar.
Sebagaimana diketahui, negara-negara tersebut cenderung memiliki tensi geopolitik yang tinggi sehingga membuat pasar khawatir bahwa suplai minyak akan berkurang. Alhasil, harga minyak secara global cenderung meningkat.
3. Bengkaknya Anggaran Subsidi