Gorajuara.com,-Kasus kematian Brigadir Yosua Nopriansyah atau Brigadir J kembali mendapat titik terang.
Setelah Bharada E dan Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Pengakuan fakta lain dari Bharada E terkait kasus kematian Brigadir J.
Baca Juga: Kondisi Terkini di Kediaman Ferdy Sambo yang di Jaga Ketat Personel Gabungan
Melalui kuasa hukum Bharada E, Muhammad Burhanuddin, dalam kasus Brigadir J tidak adanya kejadian baku tembak seperti awal yang diberitakan.
Disampaikan Burhanuddin bahwa senjata milik Brigadir J digunakan oleh atasan Bharada E untuk menembak tembok atau dinding rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Disebutkan Burhanuddin adanya unsur kesengajaan oleh atasannya untuk mengaburkan peristiwa yang sebenarnya terjadi pada kematian Brigadir J.
Adanya bekas tembakan di dinding lokasi kejadian dibuat untuk alibi. Agar ada kesan telah terjadi baku tembak di rumah kediaman Irjen Ferdy Sambo.
"Jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak jari kanan itu, bukan saling baku tembak," ucap Burhanuddin.
Baca Juga: Pengacara Bharada E Sebut Senjata Brigadir J Dipakai Atasan Tembak Jari Kanan dan Dinding
Berdasarkan pengakuan Bharada E, Burhanuddin menyebutkan pistol milik Brigadir J jenis HS-9 buatan Kroasia itu diambil oleh atasannya.
"Iya betul. Disuruh 'Tembak, tembak, tembak' begitu," ujar Burhanuddin.
Namun, Burhanuddin tidak menyebutkan berapa jumlah peluru yang ditembakkan ke arah dinding dan tubuh Brigadir J.***
