GORAJUARA - Bharada E selaku saksi kunci kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J disebut sebagai jago tembak dan merupakan penembak nomor 1 kelas 1 di Resimen Pelopor Korps Brimob.
Selain itu, menurut keterangan awal mantan Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto, pada 12 Juli 2022, Bharada E juga disebut merupakan pelatih vertical rescue.
Baca Juga: Mantan Kabareskrim Sebut Bharada E Harusnya Sudah Jadi Tersangka, Begini Penjelasannya
Mengenai klaim ini, mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menyebut ada cara untuk menguji apakah Bharada E benar-benar jago tembak.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat ini merasa yakin penyidik Polri tidak mungkin langsung percaya dengan keterangan tersebut.
"Ya boleh saja orang mengatakan dia jago tembak. Bahkan di media saya baca Bharada baru jadi polisi tapi sudah jadi pelatih nembak. Ya boleh saja. Terus dikatakan ada sertifikatnya, monggo silakan," ujar Susno seperti dikutip Gorajuara dari akun YouTube Susno Duadji, Senin, 1 Agustus 2022.
Baca Juga: Kuasa Hukum Ungkap Daftar Bagian Tubuh Brigadir J yang Tertembus Peluru, Total Ada Empat
"Tetapi kan saya yakin bahwa Polri, penyidik Polri itu kan pintar-pintar. Gak mungkin langsung percaya dengan keterangan ini," sambungnya.
Untuk menguji klaim jago tembak tersebut, Susno mengusulkan agar Bharada E diuji menembak seperti pada posisi yang mendekati posisi sebenarnya saat kejadian tersebut.
"Kamu di atas pada jarak berapa di bawah. Berapa peluru? 5 peluru, nah 5 peluru. Lalu berapa lama kamu tembak menembak? 10 detik. 10 Detik kamu tembak dengan 5 peluru boneka ini. Siapin boneka segede orang, segede Brigadir J, tembak lah. Kena gak," ucapnya.
Jika memang tembakan Bharada E mengenai boneka dan memang betul kelima peluru itu mengenai boneka, maka terbukti bahwa yang bersangkutan memang jago tembak.
