GORAJUARA - "Nak balik aku ra iso (kalau kembali aku gak bisa),". Begitu bunyi potongan percakapan suara antara seseorang di telepon yang diduga Kopda Muslimin dengan seseorang bernama Kabul.
Rekaman video suara percakapan telepon yang diduga Kopda Muslimin sebelum ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah beredar di media sosial.
Baca Juga: Ingin Berikan Efek Jera, Claudia Senduk Laporkan Razman Arif Nasution ke Bareskrim Polri
Seperti dikutip Gorajuara dari akun Instagram @infokomando.official, Jumat, 29 Juli 2022, video tersebut memberikan narasi bahwa suara di telepon adalah suara Kopda Muslimin saat menelepon Kabul yang merupakan pekerja di rumahnya pada 19 Juli 2022.
Dalam percakapan tersebut, Kopda Muslimin mengatakan bahwa sudah terlambat bila dirinya kembali. Kabul kemudian menjawab dan mengatakan bahwa belum terlambat, apalagi anak-anaknya membutuhkan sosok Kopda Muslimin.
Kopda Muslimin kemudian menjawab dirinya tahu bahwa anak-anaknya membutuhkannya. Namun kemudian, dia malah meminta Kabul agar menjaga anak-anaknya dan menjadi om yang baik.
Baca Juga: Sule Siap Nafkahi Adzam Rp25 Juta Per Bulan Hingga Dewasa, Termasuk Biaya Pendidikan?
Berikut transkrip lengkap potongan percakapan telepon tersebut:
Kopda M: Sudah telat Bul kalo aku kembali
Kabul: Belum pak, anak-anak butuh bapak loh pak
Kopda M: Iya aku juga tahu Bul, ada keke ... (menangis), masih kecil Bul, tolong dijaga ya Bul
Kabul: Iya pak, pulang pak butuh pak, mereka pak sama bapak
Kopda M: Kamu jadi om yang baik ya Bul, buat mereka Bul
Kabul: Iya pak tapi bapak pulang, nggak ada bapak yang nggak kuat saya pak
Kopda M: Ada ... juga kamu berdua bisa Bul, aku wis nyerah Bul, aku nyerah Bul (menangis)
Kabul: Jangan nyerah pak, pulang dulu pak
Kopda M: Ibu galak Bul, ibu nyelane (marahi) aku terus
Kabul: Ndak, ibu ndak galak pak
Kopda M: Ya aku ra kuat (saya tidak kuat)
Kabul: Pulang pak
Kopda M: Bapak wis ra sah balik bul, nak balik aku ra iso (kalau pulang saya tidak bisa)
Kabul: Iya pak dibicarakan dulu pak
Kopda M: Sama siapa?
Kabul: Sama ibu
Baca Juga: Nathalie Holscher Inginkan Hak Asuh Adzam, Kuasa Hukum Sule Bilang Begini
Adapun seperti diketahui, Kopda Muslimin diduga merupakan otak di balik penembakan istrinya sendiri yang bernama Rina Wulandari. Empat orang eksekutor penembak Rina telah ditangkap dan mengakui bahwa mereka dibayar Rp120 juta untuk tugas tersebut.
Kopda Muslimin mendapatkan uang Rp120 juta setelah membohongi mertuanya dengan meminta uang sebesar Rp210 juta secara bertahap dengan bantuan seorang pegawai di rumahnya.
Baca Juga: Cara Download Video dari Pinterest, Bisa Lewat Perangkat Android, iOS, atau PC
Alasannya, untuk biaya rumah sakit istri. Dari jumlah tersebut, Rp120 juga diguankan untuk membayar pembunuh bayaran yang ditugaskan menembak istrinya, dan sisanya Rp90 juga dipakai untuk biaya melarikan diri usai peristiwa itu terjadi.