GORAJUARA - Perundungan atau bullying rupanya masih sering ditemui di sekolah-sekolah atau bahkan di tempat kerja sekalipun. Perundungan bisa dilakukan oleh siapa saja, tak mengenal usia.
Di dunia anak-anak, tidak sedikit orang tua yang menganggap bullying sebagai hal yang lumrah terjadi di dunia anak-anak. Hal itu kadang terjadi karena, orang tua masih menanggap hal tersebut adalah sesuatu yang wajar atau maklum karena masih anak-anak.
"Namanya juga masih anak-anak", adalah sebuah kalimat yang sering diucapkan oleh orang tua untuk mengusung permakluman atas tindakan yang dilakukan anaknya. Jika terus dibiarkan bisa saja anak tersebut berpotensi menjadi pelaku bully.
Baca Juga: Kejutan One Piece 1053: Alasan Buggy Pantas Menjadi Yonkou, Bisa Membunuh Luffy?
Beberapa korban perundungan mengaku mengalami Depresi. Bahkan, di beberapa negara banyak remaja memilih untuk bunuh diri akibat tidak tahan dengan perilaku bullying yang menimpanya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia maya. Tak sedikit masalah bullying ini berujung pada hilangnya nyawa seseorang.
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa kasus perundungan yang berakhir tragis dan berujung maut. Semoga hal ini menjadi pelajaran untuk menghentikan kasus bullying dimanapun.
Baca Juga: Tips Diet Ala Artis Korea yang Bikin Nyiksa, Bisa Juga Tuh Dicoba!
1. Bethany Thompson (Amerika Serikat)
Seorang remaja asal Ohio, Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tak tahan terus-terusan menjadi bahan ejekan dan celaan oleh teman laki laki di kelasnya.
Saat usia 3 tahun, Bethany mendapat diagnosis tumor otak kecil sehingga ia harus menjalani rangkaian perawatan radiasi hingga akhirnya pada 2008 ia dinyatakan bebas kanker.
Namun, perawatan radiasi berdampak kepada senyuman anak itu yang tidak lurus.
Karena hal tersebut, sejumlah anak laki-laki di kelasnya kerap menjadikannya sebagai bahan ejekan dan olokan.
Karena sudah tak tahan lagi, Bethany pun sempat mengeluh tidak tahan lagi kepada seorang sahabatnya. Lalu setelah ia pulang ke rumah, ia menemukan senjata yang disimpan tersembunyi di dalam rumah dan ia menembak dirinya sendiri.
Sekolah tempat Bethany menuntut ilmu, Triad Middle School sempat menyelidiki dugaan perundungan itu dan membenarkan sudah mengetahui adanya perundungan terhadap Bethany tapi sudah terlambat menghentikannya.
