Olah Sampah Kang Pisman Resik dan Hejo Disayembarakan, Ayo Warga Kota Bandung Siap-Siap

photo author
- Kamis, 21 Oktober 2021 | 21:58 WIB
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program pada Bagian Administrasi Pembangunan Kota Bandung, Elvi Efriani dalam acara Bandung Menjawab di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Kamis, 21 Oktober 2021 (humasbandung.go.id-gorajuara)***
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program pada Bagian Administrasi Pembangunan Kota Bandung, Elvi Efriani dalam acara Bandung Menjawab di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Kamis, 21 Oktober 2021 (humasbandung.go.id-gorajuara)***

BANDUNG, GORAJUARA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyelenggarakan Sayembara Gagasan Desain Fasilitas Olah Sampah Kang Pisman Resik dan Hejo.

Perlombaan ini sebagai ruang untuk menampung gagasan, sekaligus membangun kesadaran mengenai pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program pada Bagian Administrasi Pembangunan Kota Bandung, Elvi Efriani dalam acara Bandung Menjawab di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Kamis, 21 Oktober 2021, menuturkan, Pemkot Bandung memiliki program Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) sebagai konsep besar pengelolaan sampah.

Kemudian terus berkembang dengan hadirnya Buruan Sehat Alami Ekonomis (SAE), sebagai pengolahan yang terintegrasi dengan bidang lain.

Baca Juga: Toleransi Antarumat Beragama di Kota Bandung Ternyata Menghadirkan Herd Immunity

Sayembara ini untuk mendukung program Kang Pisman dari hulu. Kemudian untuk membuat kesan agar pengelolaan sampah lebih baik.

Sehingga masyarakat semakin tertarik berpartisipasi dalam mengolah sampah secara mandiri.

"Membuat fasilitas pengolahan sampah, bukan TPS. Pendekatan dengan skala komunal dan langsung terkait dengan kawasannya. Lingkupnya tidak sebesar TPS, tapi pengolahan sampah pada hulunya," katanya.

Elvi menuturkan, sayembara akan menitikberatkan pada pengolahan sampah organik dengan memuat dua ketegori, yaitu untuk perumahan dan taman. Sebab, kedua tempat tersebut memiliki karakteristik sampah berbeda.

Di taman lebih banyak daun dan ranting. Sedangkan perumahan dengan timbulan sampah rumah tangga.

Baca Juga: Pentingnya Investasi Asing Bagi Indonesia

Elvi membeberkan, kriteria yang dimintakan yaitu peserta dapat merancang fasilitas untuk pengolahan sampah.

Seperti konsep programing fasilitasnya dengan program Kang Pisman.

"Pemahaman sampah organik, inovasi teknologi dalam pengolahan sampah organik dan respon terhadap pelestarian lingkungan hidup, khususnya untuk taman. Lalu integrasi terhadap fungsi yang kita tekankan. Lalu menyelesaikan isu permasalahan yang jadi tantangan pengolahan persampahan," bebernya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini