Gantikan Sunarso, Hery Gunardi Resmi Jadi Direktur Utama BRI yang Baru, Punya Pengalaman Mentereng di BSI

photo author
- Senin, 24 Maret 2025 | 22:17 WIB
Hery Gunardi resmi ditunjuk sebagai Dirut BRI yang baru
Hery Gunardi resmi ditunjuk sebagai Dirut BRI yang baru

Hery juga berhasil membawa Bank Mandiri masuk dalam top 11 dari 500 perusahaan terbaik dunia dari sisi lingkungan kerja atau World Best Employer pada 2018.

Baca Juga: Sinetron Cinta Yasmin RCTI Malam Ini Senin 24 Maret 2025, Dirga Kompak Bareng Alysa, Tiba-tiba Rangga Muncul Nyeletuk

Berbekal segudang pengalaman tersebut, Hery dipercaya untuk membidani lahirnya BSI dengan proses merger tiga bank syariah anak usaha bank BUMN, yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.

Selanjutnya, Hery ditunjuk sebagai Direktur Utama pertama di bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.

Penetapan itu dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada RUPSLB pada tanggal 15 Desember 2020, di mana Hery efektif menjabat pada tanggal 1 Februari 2021.

Baca Juga: Pacaran dengan El Rumi, Syifa Hadju dan Putra Ahmad Dhani Mengaku Punya Kemiripan Ini: Kita...

"Pengalaman dalam perjalanan karier saya menjadi modal penting untuk melangkah ke depan bersama BRI,

"Dengan melanjutkan pencapaian oleh pemimpin-pemimpin BRI sebelumnya termasuk Pak Sunarso dalam melakukan transformasi culture dan digital," ujar Hery.

"Saya sebagai pemimpin memiliki kewajiban mendorong seluruh Insan BRILian menjadi talenta terbaik di bidangnya dengan kepercayaan dan daya saing tinggi agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Kebersihan Warung Makan Miliknya Dikritik, Nyak Kopsah Mengaku Pernah Beri Peringatan Ini kepada Saudaranya sejak Jauh-jauh Hari

Lambungkan kinerja BSI

Di bawah kepemimpinan Hery sebagai Direktur Utama, BSI mencatatkan kinerja yang gemilang.

Tercatat, total aset BSI hingga akhir tahun 2024 mencapai Rp408,61 triliun, di mana angka itu tumbuh 15,55% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp353,62 triliun pada 2023.

Pertumbuhan aset tersebut tak lepas dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 11,46% YoY menjadi Rp327 triliun pada periode yang sama.

Lalu, pembiayaan naik sebesar 15,88% YoY hingga mencapai Rp278 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini