GORAJUARA - MRT Jakarta mengalami penghentian total operasional setelah insiden jatuhnya material konstruksi dari proyek pembangunan gedung Kejaksaan Agung RI.
Material ini jatuh di jalur kereta antara Stasiun ASEAN dan Blok M BCA, membuat PT MRT Jakarta (Perseroda) harus mengambil langkah tegas demi keselamatan dan perbaikan.
Bagaimana insiden ini terjadi dan apa dampaknya bagi para penumpang? Berikut penjelasannya.
Insiden dan Penutupan MRT Jakarta
Pada hari Kamis, sebuah insiden terjadi ketika material konstruksi jatuh dari proyek pembangunan gedung Kejaksaan Agung RI.
Kejadian ini memaksa PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk menutup operasional MRT secara total.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo, menjelaskan bahwa penutupan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan melakukan perbaikan secepat mungkin.
Menurut Ahmad Pratomo, tim investigasi di lapangan memperkirakan butuh waktu sekitar lima jam untuk melakukan perbaikan kerusakan yang terjadi akibat insiden tersebut.
Saat ini, MRT Jakarta sedang berusaha mempercepat proses perbaikan dan memastikan bahwa semua aspek keselamatan sudah terpenuhi sebelum layanan dapat beroperasi kembali esok hari.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun para penumpang MRT mengalami ketidaknyamanan akibat penghentian operasional.
PT MRT Jakarta (Perseroda) telah memastikan bahwa penumpang yang terkena dampak insiden ini dapat mengajukan pengembalian dana.
Ini merupakan langkah penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap layanan MRT Jakarta.