Tidak hanya itu, koordinasi antara pusat pembelajaran keluarga tentang isu-isu masalah di Kota Bandung juga dilakukan, bersamaan dengan talkshow selfcare untuk perempuan.
Selain kegiatan amal, penandatanganan kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP3A) dengan Pengadilan Agama Kota Bandung juga menjadi momen penting.
Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan hak-hak perempuan, termasuk penghapusan segala bentuk diskriminasi dan perkawinan usia dini.
Tidak ketinggalan, pada puncak acara tersebut, dilakukan penyerahan bantuan sembako oleh Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPKB) Kota Bandung kepada Pesantren Mambaul Ulum, serta bantuan modal usaha dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung untuk membantu perempuan dalam memulai usaha mereka.
Ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan kesetaraan dan kesejahteraan bagi seluruh warga, khususnya perempuan, dalam pembangunan Kota Bandung.
Dengan demikian, peringatan Hari Kartini bukanlah sekadar seremoni, tetapi sebuah panggilan aksi nyata untuk mengangkat martabat dan peran perempuan dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan merata.
Mari kita bersama-sama melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah, di mana setiap individu, tanpa memandang gender, memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan Kota Bandung yang kita cintai.
Selamat Hari Kartini!***