Pemkot Bandung Berkomitmen Libatkan Anak dalam Proses Perencanaan Pembangunan

photo author
- Senin, 4 Maret 2024 | 16:45 WIB
Pemkot Bandung Berkomitmen Libatkan Anak dalam Proses Perencanaan Pembangunan (Diskominfo Kota Bandung)
Pemkot Bandung Berkomitmen Libatkan Anak dalam Proses Perencanaan Pembangunan (Diskominfo Kota Bandung)

Baca Juga: AS Dilaporkan Terus Danai Militer Israel pada Operasi Gaza, Sementara Beberapa Negara Ini Telah Hentikan Kerja Sama

"Kami sampaikan Apresiasi yang tinggi ini inovasi yang luar biasa, suara anak ini pararel integral dengan perencanaan pembangunan kota," katanya.

Ia menyebut, 30 persen populasi Indonesia adalah anak. Maka perencanaan pembangunan harus memperhatikan hak anak karena jumlahnya signifikan

"Menjadi penting bagi kita untuk mampu mendengarkan suara anak. Mereka bisa menjadi pelopor dan pelapor kesejahteraan anak. Posisinya menjadi penting suaranya untuk kita dengar. Ide ini sangat luar biasa, nanti kami diskusikan dalam masuk dalam dokumen perencanaan suara anak," ungkapnya.

Di tempat yang sama, CEO Save the Children Indonesia, Desy Kurwiyati Ukar mengatakan, setiap anak punya hak untuk mentukan masa depannya. Untuk itu, anak harus dilibatkan dalam dalam proses penentuan keputusan apapun yang berkaitan dengan dirinya.

"Semoga program ini dapat diadaptasi pemerintah pusat dan Daerah sebagai partisipasi anak pada proses perencanaan pembangunan. Anak harus ditempatkan sebagai aktor dalam perencanaan pembangunan," ujarnya.

Baca Juga: Mudik Gratis Serunya Tanpa Batas! DAMRI dan BUMN Siapkan 250 Plus Armada Untuk Rayakan Lebaran di Kampung Halaman Bareng-Bareng!

Sebagai Informasi, Pemkot Bandung berkolaborasi dengan Kementerian PPPA RI, Mobile Arts for Peace (MAP) - Lincoln University, Save the Children Indonesia dan King College London, dan Saung Angklung Udjo menyelenggarakan penyampaian suara anak melalui pertunjukkan seni dan budaya dalam rangka partisipasi anak pada proses perencanaan pembangunan 

Suara anak dalam pagelaran Panca Sora berisi tentang keresahan dan harapan anak di Kota Bandung yang berkaitan dengan lima klaster dalam Konvensi Hak Anak, dikemas dalam berbagai bentuk karya seni budaya seperti lagu original, festival/helaran, tari tradisional, wayang golek, angklung masal, dan kabaret. 

Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menciptakan pendekatan baru partisipasi anak dalam perencanaan pembangunan yang lebih ramah anak.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini