GORAJUARA - Jauh di daerah kumuh Jakarta, sebuah komunitas transgender menggunakan cara unik untuk mengingatkan warga tentang sadar lingkungan.
Komunitas tersrbut menggunakan fesyen untuk meningkatkan kesadaran akan kehidupan mereka dan lingkungan di kota padat penduduk dan tercemar ini.
Dengan berjalan mondar-mandir di atas catwalk, tetangga mereka menyaksikan dengan takjub.
Baca Juga: 14 Orang Meninggal Dunia dan 25 Lainnya Terluka Atas Serangan Pria Bersenjata di Ceko
Para wanita tersebut memamerkan gaun warna-warni yang terbuat dari peralatan makan plastik dan botol.
Bahkan beberapa pakaian dibuat agar terlihat seperti pohon Natal.
Acara ini terdiri dari gagasan Mama Atha, pendiri sanggar tari Sanggar Seroja dan ketua de facto komunitas transgender asal Duri, yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pengamen dan penata rias.
Baca Juga: WHO Sebut Tidak Ada Rumah Sakit Fungsional yang Tersisa di Gaza Utara
Dia menyebut modelnya sebagai Pahlawan Super Trans.
“Saat kami pulang ke kamar kontrakan, kami melihat lingkungan sekitar kami sangat kotor. Kami di Sanggar Seroja berinisiatif untuk mendaur ulang sampah dan menggunakan kembali barang-barang yang tidak terpakai,” ujarnya.
“Alhamdulillah di Sanggar Seroja kami mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa kami selalu bisa berkarya.”
Seperti diketahui, homoseksualitas masih belum dapat diterima secara sosial di Indonesia.
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, masih sulit menerima homoseksualitas.