Peran Jokowi di Dunia Politik Luar Biasa, Bisa Bikin Prabowo Kehilangan Sikap Kesatria

photo author
- Kamis, 9 November 2023 | 16:41 WIB
Presiden Jokowi mengaku restui Gibran jadi cawapres (Foto: Gorajuara/ Instagram/ @infokarangasem_id)
Presiden Jokowi mengaku restui Gibran jadi cawapres (Foto: Gorajuara/ Instagram/ @infokarangasem_id)

GORAJUARA - Presiden Jokowi atau Jokowi dinilai memiliki peran luar biasa dalam politik hari ini. Jokowi pandai mengatur segala hal agar tercapai maksudnya dan lalu berkilah. Penilaian ini diutarakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, Kamis (9/11/2023).

Menurut Dedi, Jokowi memiliki keahlian membangun opini pembelaan, meskipun dia dalam posisi yang keliru, tetapi mahir memutar situasi justru menjadi benar.

Dedi mencontohkan, besarnya pengaruh dan kuasa Jokowi bahkan membuat Prabowo kehilangan sikap kesatrianya. “Dan memprihatinkannya, Prabowo yang seharusnya menjadi ksatria justru terlibat dalam tindakan nepotis ini,” ujar Dedi.

Baca Juga: Pengamat Minta Jokowi Tegas dan Jangan Sekedar Ngomong Soal Netralitas: Buktikan Kata Katanya!

Semua sumber kepongahan dan pengabaian terhadap aturan hukum oleh kelompok orang dalam lingkaran Jokowi adalah karena mereka disokong Presiden, sehingga kepercayaan diri mereka akan terus tumbuh meskipun secara kasat mata lakukan pelanggaran konstitusional, juga etika.

Bukan cuma perkara intervensi putusan MK saja, namun Presiden juga membiarkan anak buahnya terlibat kampanye politik. Padahal jelas-jelas dia menginstruksikan agar pejabat bersikap netral.

”Dengan adanya anggota kabinet, Raja Juli Antoni, Bahlil Lahadalia, Budi Arie, dan lainnya dalam aktivitas kampanye Gibran, itu sudah jelas bahwa Presiden menjadi sumber masalah,” tandas Dedi.

Baca Juga: Pertamina, Polri dan TNI Ungkap Puluhan Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, Ini Modus Operandinya

Berat kepentingan presiden di atas segalanya, sulit untuk berharap dia bersikap negarawan, memastikan kestabilan hukum dan politik di Indonesia.

Dedi juga mencontohkan kepongahan orang-orang dekat Jokowi tersebut yakni Anwar Usman yang justru melawan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi yang mencopotnya dari jabatan Ketua MK. Menurut Dedi, sikap pongah mantan Ketua MK Anwar Usman, karena dia merasa percaya diri disokong Jokowi.

“Negara ini akan dianggap sebagai milik Jokowi ketika nepotisme dibiarkan tumbuh. Maka dari itu wajar jika Anwar Usman melawan, dia mendapat "jaminan" untung "menang",” imbuh Dedi.

Baca Juga: Selamat! Ini Dia Sosok Ketua Mahkamah Konstitusi Baru Periode 2023-2028 yang Gantikan Anwar Usman

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Anwar Usman dengan santai mengaku tak berdosa setelah melakukan pelanggaran kode etik dan perilaku hakim konstitusi, karena terbukti membiarkan Mahkamah Konstitusi (MK) diintervensi pihak luar dalam memutus perkara nomor 90/PUU-XXI/2023.

Merendahkan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini