Kepercayaan Publik Pada Media Menurun...Hati-Hati Jangan Percaya Media....?

photo author
- Minggu, 12 Februari 2023 | 10:32 WIB
Dahlan Iskan dan Faisal Akbar (GoraJuara.com/tanggkapan layar @Faisal Akbar Uncencord)
Dahlan Iskan dan Faisal Akbar (GoraJuara.com/tanggkapan layar @Faisal Akbar Uncencord)

 

GORAJUARA - Dalam Poadcast Akbar Faisal Uncencord, Dahlan Iskan mengatakan kepercayaan publik kepada media menurun. Kurang lebih hanya 40 persen publik percaya pada media. 

Di abad teknologi, portal-portal media bermunculan bagaikan jamur di musim hujan. Media punya kekuatan mengendalikan pola pikir, sikap, dan prilaku masyarakat. 

Di media sosial, akun-akun influencer dengan follower jutaan orang, mereka potensial mengendalikan pola pikir, sikap, dan prilaku masyarakat. 

Baca Juga: Moorissa Tjokro Tidak Punya Ijazah SMA, Bisa Lulus Sampai S2?

Sudah menjadi teori umum, media, influencer, memiliki kepentingan-kepentingan. Kepentingan yang sangat umum saat ini adalah untuk mengumpulkan kapital. 

Media, Influencer, tentunya mendapat penghasilan dari pekerjaannya. Media punya struktur organisasi yang harus dihidupi, dan influencer punya kepentingan pribadi.

Untuk saat ini, tidak dimungkiri rating sangat menentukan kapital yang dapat mereka kumpulkan. Dunia pendidikan perlu mneyikapi perkembangan kehidupan sosial saat ini. 

Baca Juga: Kepala Sekolah Melanggar Undang-Undang...300.000 Kepala Sekolah Siap Bergabung...

Untuk itu keterampilan berpikir menjadi substansi pendidikan yang paling urgen. Peserta didik harus diberi kemampuan bernalar tinggi, punya kemampuan membaca dibalik fakta. 

Hal yang paling mendasar, peserta didik harus dilatih sesering mungkin membedakan antara opini dan fakta. Informasi-informasi yang diperoleh dari portal media dan media sosial hasil di analisis.

Peserta didik harus dibiasakan tidak mengakses pada satu informasi. Peserta didik harus disajikan berbagai sudut pandang, sehingga keterampilan menganalisis informasi terlatih. 

Baca Juga: Jabar Masagi, Guru Masagi, Cerminan Filosofi Sunda dalam Kurikulum Merdeka

Selain itu, peserta didik kita jangan dibiarkan terus untuk menkonsumsi informasi yang disajikan orang lain. Peserta didik harus dilatih mengemukakan pendapat dari sudut pandang mereka. 

Mereka harus belajar menjadi news maker, sehingga sejak dini mereka sudah dilatih untuk punya kemandirian dalam bepikir dan sudah punya kemampuan mengelola intelektualnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Master Toto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB