GORAJUARA - Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Jakarta gelar acara Studium Generale, Minggu 20 Maret 2022.
Studium Generale adalah sebuah acara pembuka bagi calon anggota komunitas menulis FLP Jakarta.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan dilanjutkan dengan kata sambutan Ketua FLP Jakarta, Rasyid.
Baca Juga: Pesan Ustadz Adi Hidayat Kepada Para Sultan dan Crazy Rich Indonesia
“Bagaimana menulis di saat pandemi? Menulis di saat malas? Saat sedang jenuh? Saat tidak punya ide, saat tidak punya laptop dan tidak punya komputer,” begitu kata Mas Boim Lebon, sebagai pemateri dalam acara tersebut.
Mas Boim menjelaskan, menulis adalah aktivitas menyenangkan, sekaligus juga penuh tantangan. Menulis mampu menghilangkan rasa bosan dan kegundahan.
“Tulisan yang ditulis adalah materi yang saya kuasai. Di antara yang dikuasai adalah materi keluarga. Misalnya bagaimana agar keempat anak laki-laki saya dapat sholat tepat waktu di masjid," katanya.
Baca Juga: The Minions vs Basbul di Semi Final All England 2022, Netizen Hingga Jerome Polin Ikut Bersuara
Dikatakan Mas Boim, dari empat anak yang dibangunkan hanya dua yang bangun. Membangunkan anak itu perlu usaha yang keras. Hubungan pertemanan di kantor. Masalah remaja nongkong, makan di warteg.
"Masalah-masalah ini amat saya kuasai. Kuncinya adalah menulis yang dikuasai, yang bisa dan yang disukai. Inilah yang saya tuliskan,” jelas Mas Boim
Para peserta calon anggota FLP Jakarta diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri dan bercerita pada pemateri.
Taufiqurrahman bercerita bahwa dia pernah menulis cerita fiksi. Cerita tentang seorang pria yang memendam cinta kepada seorang mahasiswi teman satu kampus.
“Ini sudah ada cerita nih. Kita tinggal mengarahkan apakah cerita mas Taufiqurrahman ini mau diarahkan ke cerita horor, cerita lucu atau cerita tragedi,” jelas Mas Boim
Mba Murni juga memperkenalkan sebagai peserta yang tidak suka pada buku fiksi. Sebagai mahasiswi psikologi Universitas Mercu Buana (UMB), dia lebih menyukai tulisan nonfiksi.