Penanaman Tabulampot Jeruk Sebagai Pembelajaran Siswa dalam Melakukan Penelitian

photo author
- Sabtu, 19 Februari 2022 | 19:47 WIB
Wakil Kepala SMP Negeri 2 Tanjungsari, Kabupaten Sumedang Bidang Kurikulum, Helsy Elselia, M.Pd.,                                (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)
Wakil Kepala SMP Negeri 2 Tanjungsari, Kabupaten Sumedang Bidang Kurikulum, Helsy Elselia, M.Pd., (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)

GORAJUARA - Digulirkannya program penanaman tabulampot jeruk santang madu bagi siswa dan guru, yakni Seke Sapo dan Sagu Sapo, merupakan terobosan untuk memunculkan inovasi dan kreativitas siswa yang berbeda dengan sekolah lain.

Namun tidak meninggalkan esensinya sebagai lembaga pendidikan.

Wakil Kepala SMP Negeri 2 Tanjungsari, Kabupaten Sumedang Bidang Kurikulum, Helsy Elselia, M.Pd., kita ingin melakukan penghijauan di sekolah, tetapi masih tetap dalam koridor pendidikan.

Baca Juga: Album 'INVU' Milik Taeyon SNSD Berhasil Menjadi Penjualan Tertinggi di Hanteo

Seperti program Seke Sapo dan Sagu Sapo, jelas Helsy, tidak hanya sekadar untuk menghijaukan atau membuat sekolah ini menjadi indah nantinya,  setelah penanaman tabulampot jeruk Santang Madu ini tumbuh besar.

“Namun ada misi lain dari program ini, yakni kita ingin melatih siswa disiplin, ulet dan bertanggungjawab dalam merawat barang mereka, karena tanaman jeruk ini milik mereka sendiri,” katanya.

“Akan muncul jiwa sosialnya dan mau merawatnya tanpa disuruh, tetapi dengan kesadarannya sendiri,” lanjut Helsy.

Baca Juga: Jangan Lupa, Drama Forecasting Love and Weather Episode 3 Tayang Malam Ini

Jika dikaitkan dengan bidang akademis, jelas Helsy,  kami mengembangkan program Seke Sapo dan Sagu Sapo ini guna menyisipkan sebuah penelitian.

Sebab siswa tidak hanya sekadar menananam dan setelah itu selesai, tetapi kita ingin melakukan sebuah penelitian. Seperti bagaimana pengaruh pupuk organik dan anorganik pada tingkat pertembuhan tanamanam tersebut.

Dalam penanaman tabulampot jeruk santang madu, jelasnya, menggunakan dua jenis pupuk, yakni organik dan anorganik.

Baca Juga: Lewat Layanan Telemedisin Pasien Isoman Dapat Obat Covid-19 Gratis, Segera Hubungi Nomor WA Kemenkes Ini

Pupuk organik, yakni merupakan fermentasi dari kulit pisang dan kulit telur yang diolah sendiri oleh siswa kelas 7 dan 8 di sekolah. Sedangkan bagi siswa kelas 9 itu hanya menggunakan pupuk anorganik jenis NPK.

“Nah, dari pemupukan dengan menggunakan dua jenis pupuk yang berbeda itu kita bandingkan terhadap pertumbuhan tanaman jeruk tersebut. Pupuk mana yang paling efektik untuk digunakan, apakah pupuk organik atau anorganik,” sebut Helsy.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sisi Lain dari Pencipta Lagu Syukur

Rabu, 17 Agustus 2022 | 23:00 WIB

Kisah Inspiratif Joyana, Anak Yatim Berprestasi

Kamis, 2 Juni 2022 | 19:39 WIB

Profil Bupati Bogor Ade Yasin yang Kena OTT KPK

Rabu, 27 April 2022 | 20:51 WIB