Kita memimpikan peradaban yang adil dan makmur, peradaban yang cerdas dengan rendahnya angka kemiskinan, rendahnya angka kriminalitas dan pengangguran, tingginya kesadaran menjaga lingkungan, kesadaran menjaga kesehatan, selalu berinovasi, menghargai keberagaman, inklusif dan lain sebagainya.
Baca Juga: Puan Maharani Bernostalgia, Naik Becak Keliling Kota Solo, Netizen: Becak Online Belum Ada
Jika kita berkaca dengan kondisi saat ini maka tugas kita belum selesai, harus banyak terobosan dan kolaborasi yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Membangun pendidikan adalah membangun bangsa, peradaban yang unggul adalah peradaban yang ditopang oleh pendidikan yang baik.
Peradaban unggul dalam konteks Indonesia adalah peradaban yang memiliki karakter Pancasila. Oleh karena itu untuk mewujudkannya diperlukan pendidikan yang melahirkan Profil Pelajar Pancasila.
Sepertinya yang telah disosialisasikan oleh Kemendikbudristek karakter Profil Pelajar Pancasila sebagai berikut; beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Baca Juga: Keberhasilan SMP Negeri 1 Cisitu Pecahkan Rekor ORI, Tidak Terlepas dari Andil Besar Kepala Sekolah
Karakter-karakter inilah yang nantinya menjadi indipator dari pelajar-pelajar yang di masa mendatang mampu berperan aktif dalam membangun masyarakat.
Sebagai Kepala Sekolah, menurut Kepala SMP Negeri 28 Surabaya, Dr. Triworo Parnoningrum, S.Pd.,M.Pd., tentu mengemban tugas yang tak mudah.
“SMP Negeri 28 Surabaya merupakan langkah perjuangan saya dalam usaha mengolaborasikan ketiga instrument kunci tersebut, bersama keluarga dan masyarakat kami bergotong royong dalam mensukseskan program-program,” katanya.
Seperti lanjut Triworo, program Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Sekolah Adi Wiyata dan Hemat Energi, Sekolah Ramah Anak, Sekolah Sahabat Keluarga, serta penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila di sekolah.
Program-program tersebut sukses dijalankan bersama dengan capaian-capaian seperti;
1. Berhasil merancang program Smart Inclusive School (SIS) menjadi program yang mendapatkan apreasiasi dari kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi dengan dianugerahkannya kepada dirinya sebagai peserta terbaik kedua Kepala Sekolah Dedikatif dan Inovatif tahun 2020
2. Penerapan B’Cov 19 pada satuan pendidikan aman bencana di masa pandemi mampu mendapatkan apresiasi pula dari kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi sebagai finalis 5 besar Kepala Sekolah Inspiratif tahun 2020
3. SMPN 28 Surabaya berhasil menjadi Pilot Project sebagai sekolah Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Indonesia, dengan hadirnya Direktorat Pendidikan Khusus layan khusus saat pengukuhan Satuan Petugas Aaman Bencana di SMPN 28 Surabaya, dan yang terpenting lagi pada saat terjadi bencana putting beliung diakhir tahun 2018, karena warga sekolah sudah terbiasa dengan simulasi tanggap bencana, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa pada saat terjadi bencana, meski 5 gedung di lantai 3 kami mengalami ambruk. Ini adalah hal yang luar biasa bagi keluarga besar kami di SMPN 28 Surabaya.