GORAJUARA - "KDM gagas Pendidikan Istimewa mengedepankan kemanusiaan dan memajukan kebudayaan. Targetnya seluruh anak Jawa Barat harus bisa sekolah SMA/SMK/SLB."
Seluruh anak Jawa Barat harus bisa melanjutkan kuliah atau bekerja. Sekolah di Jawa Barat tidak ada geng motor, zero kenakalan, berbasis lingkungan, dan berdasar pada karakter.
Pemikiran KDM disampaikan dalam rapat dengan seluruh kepala sekolah di Jawa Barat. Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., Sekjen DPP AKSI apresiasi program pendidikan Istimewa di Jawa Barat.
Baca Juga: Proyek Ramadan di Sekolah... Fokus Pada Menyelesaikan Masalah dan Karakter...
Sekjen DPP AKSI menyoroti ide KDM tentang pendidikan berbasis lingkungan. Kondisi masyarakat membutuhkan program-program di sekolah menyangkut penanganan lingkungan.
Program hidup sehat, seperti anak-anak berpakaian bersih, rapi, bersepatu dan kaos kaki bersih, hal ini bisa jadi substansi dalam pendidikan karakter di sekolah.
Kebiasaan hidup bersih merupakan kebutuhan sehari-hari. Jika siswa bisa terbiasa hidup bersih mereka bisa tumbuh sehat dan cerdas.
Sekjen DPP AKSI melihat, arah dari Pendidikan Istimewa yang digagas KDM seiring dengan zaman yaitu menciptakan manusia-manusia Jawa Barat berbudaya fokus pada pendidikan karakter.
Baca Juga: Catat Jadwal Libur Ramadan... Edaran Tiga Menteri...
Karakter yang disoroti adalah bagaimana masyarakat Jawa Barat bisa hidup bersih dan bersahabat dengan lingkungan. Pengajaran harus mengarahkan siswa untuk bantu masalah lingkungan.
Bantu selesaikan masalah lingkungan, sebagai contoh sekolah bisa konsen melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan sampah, melibat siswa dan seluruh warga sekolah.
Secara finansial KDM berharap siswa Jawa Barat bisa mandiri. Uang jajan yang diberikan orang tua kepada siswa harus dibimbing menabung untuk persiapan mereka ke pendidikan tinggi.
Baca Juga: Kompetensi Spiritual Kepala Sekolah... Kemampuan Bertahan Dalam Kondisi Sulit...
Kemampuan mengelola finansial menjadi kebutuhan masyarakat. Kasus pinjol dan judi online, menjadi tanda bahwa masyarakat Jawa Barat butuh ilmu yang melatih siswa pandai kelola uang.