GORAJUARA - Pendidikan Finlandia tidak lagi berorientasi pada lomba-lomba. Secara tidak langsung lomba-lomba membuat anak-anak jadi individualis (Desiree Luhulima).
Finlandia lebih mengutamakan pada kecerdasan sosial. Pendidikan di Finlandia berorientasi pada membangun kebahagiaan. Pendidikan bahagian telah menurunkan angka bunuh diri di Finlandia.
Perbedaan pendidikan di Indonesia dan Finlandia, di PAUD, TK, SD, guru tidak mengajar mereka mendidik karakter. Anak-anak mau dididik apapun main.
Baca Juga: Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran...Pemerintah Provinsi Jawa Barat...
Guru punya tujuan belajar tapi tidak dikeluarkan. Guru membaca buku cerita, tiba-tiba ada satu anak angkat tangan. Anak-anak bertanya cerita itu bagus siapa yang buat berita.
Guru mengambil laptop, kemudian membuat cerita dengan anak-anak. Guru-guru jeli, ketika ada kejadian apapun, konflik, di dalam kelas, guru langsung menjadikan pembelajaran.
Pembentukan karakter sampai kelas 3 SD fokus pembentukan karakter, kejujuran, demokrasi, belajar cara belajar, respek pada orang lain.
Baca Juga: Kondisi Umat Islam Mengkhawatirkan...Prediksi Dalam Al Quran...
Mereka tidak konsentradi di akademik, belajar cara belajar. JIka ada anak bertanya, guru membimbing membaca dan menjawab pertanyaan. Belajar memahami dan berdaya baca.
Berdaya baca mereka dibacakan cerita dari kecil, melatih imajinasi, melatih daya pikir. Mereka diceritakan cerita dari buku, dan memahami melalui mendengar.
Main ayunan, ketika anak mau ayunan anak minta giliran. Anak diajak buat kesepakatan sambil bermain sambil berhitung, sambil makan sambil menghitung.
Baca Juga: Dana Pendidikan Untuk Dana Desa...Dunia Pendidikan Kekurangan Sumber...
Sasaran belajar adalah kesepakatan orang tua, pemerintah, dan sekolah. Apa yang dilakukan di sekolah berdasarkan kesepakatan orang tua. Guru profesional memahami kondisi anak.
Orang tua diajak diskusi, dikasih jalan keluar dipandu sampai ketemu jalan keluarnya. Ulangan tidak terlalu perlu, yang penting anak-anak sudah memiliki kemampuan.