GORAJUARA - Di era digital saat ini, keamanan informasi semakin menjadi perhatian utama.
Salah satu platform yang rentan terhadap serangan adalah WhatsApp (WA), dengan kasus pembajakan akun yang sering kali berujung pada serangan sosial engineering.
Praktisi Cyber Security, Restia Moegiono, mengungkapkan fenomena ini dalam Ngulik episode ke-11 yang disiarkan pada Kamis, 20 Juni 2024.
Baca Juga: Berkembang Bareng Fokab Bandung, Capacity Building untuk Anak-anak Jadi Siap Global!
Restia menjelaskan bahwa serangan sosial engineering merupakan teknik manipulasi psikologis yang bertujuan mengelabui korban untuk melakukan tindakan yang merugikan.
Salah satu tanda yang patut diwaspadai adalah adanya pesan dari teman yang terkesan tidak biasa.
"Jika mendapatkan pesan yang mencurigakan atau tidak lazim, sebaiknya selalu waspada karena akun mungkin sudah terkena hack," tegasnya.
Baca Juga: Berkembang Bareng Fokab Bandung, Capacity Building untuk Anak-anak Jadi Siap Global!
Tanda-tanda Social Engineering yang Perlu Diwaspadai
Selain pesan yang mencurigakan, ada beberapa ciri lain yang dapat dijadikan indikator terjadinya serangan sosial engineering.
Emosi yang tiba-tiba meningkat, permintaan mendesak, tawaran menarik yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan, atau komunikasi dari pihak yang enggan mengungkapkan identitas sebenarnya, semuanya merupakan sinyal peringatan yang harus direspons dengan kehati-hatian.
Menurut Restia, edukasi menjadi kunci utama dalam melawan serangan ini. Pengguna WhatsApp perlu terus memperbarui pengetahuan mereka tentang cara mengamankan akun dan mengenali tanda-tanda potensial dari serangan sosial engineering.
"Pengguna harus aktif dalam menyebarkan informasi keamanan kepada teman dan keluarga mereka," sarannya.
Selain serangan sosial engineering, phishing juga menjadi ancaman serius.