GORAJUARA - Diskusi dengan beberapa kepala sekolah yang terlibat dalam Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan ke-2 terkait PPDB jalur mandiri.
Rupanya setiap kepala sekolah memiliki pengalaman masing-masing dalam mengelola sekolah. Ide-ide kreatif sebenarnya lebih besar dimiliki oleh para kepala sekolah swasta.
Kreativitas tanpa batas yang dimiliki kepala sekolah swasta adalah kebebasan dalam mengelola keuangan untuk melakukan berbagai program inovasi di sekolah.
Baca Juga: Ragam Pemahaman Merdeka Mengajar di Mata Guru-Guru
Kepala Sekolah Swasta bisa melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan jumlah siswa. Kepala sekolah swasta bisa menerima penerimaan siswa baru jauh-jauh hari.
Kepala Sekolah Swasta bisa melakukan seleksi lebih awal sebelum PPDB dimulai. Dengan demikian sekolah swasta bisa meningkatkan daya saing dengan PPDB lebih awal.
Berbeda dengan sekolah-sekolah negeri. Tidak semua sekolah negeri memiliki peminat yang banyak. Sekolah-sekolah negeri di daerah mereka harus ikut aturan PPDB.
Baca Juga: Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...
Di daerah-daerah antara negeri dan swasta kadang-kadang sama-sama mencari siswa, namun kepala sekolah swasta punya gerak langkah yang lebih cepat di banding negeri.
Untuk membuka ruang gerak para kepala sekolah negeri dalam PPDB, perlu dipikirkan peluang sekolah negeri untuk menerima siswa melalui jalur mandiri.
PPDB jalur mandiri akan membuka peluang bagi sekolah-sekolah negeri untuk memiliki ciri khas masing-masing. Sekolah tidak lagi disamakan kualitasnya dilihat dari dari sisi akademik.
Baca Juga: Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...
Masing-masing sekolah negeri bisa mengambil keunggulan berdasarkan potensi yang ada dilingkungannya. Porsinya bisa mengambil satu sampai dua kelas.
Jika sekolah ingin fokus menjadi sekolah wirausaha, mungkin dalam PPDB mandiri akan memilih siswa-siswi yang sudah aktif bisnis sejak SMP. Ketika SMA mereka akan fokus melanjutkan usahanya.
