GORAJUARA - Terdapat peribahasa yang sangat terkenal, dan sudah diajarkan di sekolah sejak dini berbunyi, "Buku adalah jendela dunia".
Lalu, apa kira-kira arti dari peribahasa yang sangat kondang tersebut? Ternyata maknanya mendalam, namun sering tak dihiraukan.
Makna dari peribahasa tersebut adalah, dengan membaca buku kita bisa mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui.Sehingga wawasan kita kian bertambah.
Baca Juga: Membaca Buku di Era Digital: Evi Syahida dan Komunitas Forum Buku Jelaskan Hal Penting Berikut Ini
Makna tersebut menggambarkan betapa pentingnya buku karena memberikan banyak pengetahuan kepada manusia.
Namun sayangnya di negara kita ini kecintaan terhadap buku maupun kebiasaan membaca masih sangat rendah.
Dilansir dari kominfo.go.id, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia.
Hal tersebut tentunya tidak terlalu mengejutkan, mengingat bagaimana kebiasaan masyarakat Indonesia. Namun tentu saja sangat mengkhawatirkan.
Lalu menurut data yang dihimpun UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan.
Data tersebut menunjukkan persentasi literasi masyarakat di Indonesia hanya 0,001%.
Baca Juga: Budaya Membaca Buku Di Kereta Api Masih Dilakukan Siswa-Siswi Jepang...
Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang rajin membaca. Angka yang sangat mengejutkan.
Maka jika kamu suka membaca, kamu adalah orang langka, dan orang yang paling berbeda diantara seribu orang Indonesia.
Riset lain bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilaksanakan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.