GORAJUARA - Membaca cerpen yang mengasyikkan akan membuat pembaca merasa terhanyut perasaannya.
Kemudian ketika membaca cerpen, pembaca akan kesal pada tokoh antagonisnya dan merasa kasihan pada tokoh protagonisnya.
Lantas, bagaimana cara membuat cerpen yang baik hingga pembaca bisa ikut terhanyut perasaannya?
Baca Juga: Budaya Membaca Buku Di Kereta Api Masih Dilakukan Siswa-Siswi Jepang...
Pada hari Minggu, 13 Agustus 2023, Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta menggelar acara dengan tema "Menjadi Cerpenis yang Optimis".
"Ide cerpen pertama saya adalah dari berita seorang gembong narkoba yang akan dihukum mati," jelas Taufan E. Prast atau Kang Tep sebagai narasumber.
Kang Tep menjelaskan tentang pergolakan batin polisi yang menjadi salah seorang dalam regu tembak hukuman mati tersebut.
Baca Juga: Membaca Kata Kata Anggota DPR...
"Di satu sisi, hak mencabut nyawa seseorang adalah haknya Allah. Di sisi lain, ada hak manusia yang perlu dilindungi dari peredaran narkoba," urai kang Tep
Itu dilihat dari sisi ide cerpen dan konfliknya.
Kemudian Kang Tep juga menjelaskan tentang perlunya membaca dan memasukkan unsur pengalaman dalam cerpen.
Berkat membaca, Kang Tep bisa menjelaskan bahwa dari sekian banyak regu tembak hukuman mati hanya ada satu peluru tajamnya.
Informasi tentang kapan narapidana itu biasanya dieksekusi juga diperoleh dari bacaan Kang Tep.