GORAJUARA - Manusia sudah ditakdirkan Allah bermasalah. Allah berfiman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (Al Balad, 90:4).
Ketetapan ini berlaku pasti bagi seluruh manusia dipenjuru dunia manapun. Masalah adalah kesulitan-kesulitan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Hati dan pikiran manusia selalu terjebak pada hal-hal yang bersifat materi. Ketika dihadapkan pada masalah, kadang kita fokus pada pertolongan dari selain Allah.
Baca Juga: Pendidikan Harus Serius Ajarkan Kelola Uang...
Padahal Allah penolong manusia dalam segala masalah yang dihadapinya. Untuk itu banyak manusia yang terjebak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak diperintahkan Allah.
Kadang manusia fokus meminta pertolongan pada sesama manusia, benda-benda yang dikeramatkan, ilmu-ilmu sihir, teknologi, dan ilmu-ilmu tentang keduniawian.
Padahal hakikatnya semua masalah, Allah yang menyelesaikannya. Manusia sering melampau batas, berprasangka seluruh permasalahan hidup dapat diselesaikan oleh dirinya.
Baca Juga: Haram Putus Asa...Kecuali Orang Kafir...
Ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan, sesunguhnya bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah, akan ingat Allah dan fokus memohon pertolongan pada Allah.
Sabar dan shalat adalah tata cara yang diajarkan Allah ketika manusia ingin mendapat pertolongan. Allah memberi petunjuk di dalam Al Quran.
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Al-baqarah, 2:5).
Baca Juga: Berhenti Berdebat Tentang Hal Ghaib...
Meminta pertolongan pada Allah adalah pekerjaan berat bagi mereka yang tidak yakin, namun bagi mereka yang total yakin Allah penyelesai masalah, sabar dan shalat adalah solusi.
Keimanan seseorang akan diuji terus menerus untuk menjaga keyakinannya bahwa Allah penolong. Maka shalat diajarkan oleh Rasulullah berulang-ulang.
