GORAJUARA - Nabi Muhammad dalam hadis menasehati sahabat, "jangan marah, jangan marah, jangan marah". Buku Psikologi Emosi karya Lieberman (2023) membuktikannya.
Marah memiliki dampak buruk pada organ-organ vital tubuh manusia. Salah satu organ tubuh yang tertanggu ketika manusia marah adalah otak.
Ketika seseorang marah suplai oksigen dan aliran darah ke otak berkurang (Liberman, 2023). Ketika suplai darah dan oksigen ke otak berkurang, maka fungsi otak melemah.
Baca Juga: AKSI Melindungi Kepala Sekolah...Kerjasama LBH GNB Tipikor...
Ketika fungsi otak melemah, dapat dipahami ketika orang-orang marah sering nampak terlihat bodoh. Dapat dipahami jika orang-orang yang sering marah prilakunya semakin terlihat bodoh.
Dasar ini, bisa menjadi sebab kenapa kekerasan yang biasaanya bersumber dari marah sangat dilarang terjadi di dunia pendidikan. Kekerasan adalah tindakan bodoh yang dilakukan saat marah.
Selain itu, marah dapat memproduksi zat kortisol. Zat kortisol yang berlebih dalam jangka panjang berbahaya bagi fisik dan mental. Zat kortisol memngganggu kemampuan berpikir.
Baca Juga: Kisah Widya, Siswa SMA Terbuka SMAN 15 Bandung Yang Lumpuh....
Ajaran sederhana dari Nabi Muhammad yaitu jangan marah, ternyata secara ilmiah marah membawa dampak vital yaitu pada kesejahtan jiwa dan mental.
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, menyarankankan untuk meredam rasa marah kuncinya jangan menyalahkan orang lain. Marah dipicu dari rasa ego tinggi dan merasa selalu benar.
Menyalahkan orang lain bertentangan dengan Al Quran. Di dalam Al Quran dijelas bahwa segala keburukan atau kebaikan datang dari diri sendiri.
Baca Juga: Apakah Boleh Menjadi Pengekor....? Hendaklah Setiap Orang Meneliti Kebenaran Informasi...
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, (Al Israa, 17:7).
Maka, rasa ego yang tinggi dan merasa benar, akan mendorong emosi marah dengan menyalahkan orang lain. Jarang ada yang marah-marah di muka umum menyalahkan diri sendiri.