Normalnya, Ghrelin menstimulasi nafsu makan, sementara leptin menurunkannya.
Selama kita tidur, leptin akan terus diproduksi untuk memberitahu otak bahwa masih ada cukup energi untuk sebagian sel bekerja.
Jadi, jika tidurnya kurang, kadar Leptin juga akan menjadi kurang.
Nah, jika kadar Leptin kurang, Ghrelin akan meningkat.
Ini dia dua hal yang membuat kita kelaparan di malam hari ketika begadang. Seluruh sistem tubuh pun dibuat bingung.
Ketika banyak makan di malam hari, sel darah merah di dalam tubuhmu berdecak heran karena suplai makanan tiba-tiba meningkat. Padahal otak tidak memberinya perintah.
Sel-sel yang lain pun akan merasa heran. Keheranan mereka tidak disadari oleh kita yang makin asik mengunyah indomie sambil tertawa cekikikan nonton drama.
Baca Juga: Drama 3 Gol ke Gawang Ter Stegen, Simak Cuplikan Video Laga Celta Vigo vs Barcelona
Apa yang sebenarnya terjadi?
Jawabannya adalah resistensi insulin.
Hal yang sama sekali tidak kalian sadari adalah, irama sirkadian telah ter-reset tepat pada waktu dirimu memutuskan untuk begadang yang kemudian memicu keluarnya hormon stres atau kortisol.
Keluarnya hormon ini pada waktu yang salah tentu akan membawa petaka.
Sel-sel pada hampir seluruh sistem menjadi mulai panik. Kedatangan hormon stres tersebut benar-benar tidak terduga.
Kortisol ternyata bekerja dalam memengaruhi regulasi glukosa.
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Usai MU Dipermalukan Tetangganya City, Chelsea Main Imbang
Melalui reaksi kompleks, kerja insulin diganggu oleh kehadiran kortisol di dalam tubuh.