GORAJUARA - Peningkatan kortisol, resistensi insulin, dan penurunan leptin adalah trio maut yang dapat memicu obesitas, diabetes, penyakit jantung, bahkan hingga kematian.
St-onge (2012) bahkan menemukan bahwa kurang tidur memengaruhi bagian otak yang mengatur cara kita berpikir tentang makanan.
Secara tidak langsung, hal tersebut berkontribusi meningkatkan risiko untuk makan lebih banyak pada malam hari.
Penelitian lain bahkan menemukan adanya peningkatan nafsu makan terhadap makanan berkalori tinggi pada orang yang kurang tidur (Greer, 2013).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Edisi Minggu 7 November 2021
Penemuan ini serasa membuka jalan menuju obesitas jika perilaku begadang masih kamu pertahankan.
Selain itu, kadar hormon leptin pada tubuhmu akan semakin tinggi jika gemuk dan sedikit jika kurus.
Lebih lanjut lagi, peningkatan berat badan akibat pola makan yang buruk juga berisiko terhadap apnea tidur obstruktif.
Apnea adalah terjadinya henti pada napas, sedangkan obstruksi adalah sumbatan. Akibatnya tentu saja fatal kalau tiba-tiba berhenti napas ketika tidur.
Untuk itu, peningkatan kortisol, resistensi insulin, dan penurunan leptin haruslah diperhatikan oleh kita.
Baca Juga: Bupati Instruksikan Penanggulangan Longsor Pangalengan
Caranya adalah dengan meregulasi atau mengatur pola makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Sebab, jika pola makan ini tidak dikontrol, maka hal tersebut akan membahayakan kesehatan dan bahkan nyawa kita.
Pengaturan makanan ini haruslah didasarkan pada kebutuhan setiap orang.