GORAJUARA - Tidak ada satu pun anak di dunia ini yang tidak ingin memiliki orangtua yang mendukung kemajuan anaknya.
Apalagi dukungan tersebut tidak hanya berupa dukungan material, tetapi juga dukungan moral.
Sayangnya, memilih orangtua yang baik adalah suatu takdir yang tidak dapat ditawar.
Kita tidak dapat memilih orangtua kita sendiri.
Pada dasarnya, orangtua juga dapat menjadi penghambat dalam kemajuan hidup anaknya.
Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa tidak ada satu pun orangtua yang bermaksud untuk menghambat kehidupan anaknya sendiri.
Baca Juga: 126 Anak Yatim di Bandung Raya Terima Bantuan Sembako dan Peralatan Sekolah, Ini Kata Oded
Jadi, istilah toxic parents sebenarnya tidak ada. Semua orangtua pasti menyayangi anaknya.
Hanya saja, cara orangtua dalam mengekspresikan rasa sayang terhadap anaknya berbeda satu sama lain.
Hal inilah yang kemudian memunculkan istilah toxic parenting. Karena sebenarnya yang menghambat anak dalam bertumbuh bukanlah orangtuanya, tapi gaya dalam pola asuhnya.
Sederhananya, ciri dari pola asuh yang kurang tepat adalah adanya kekangan yang diberikan orangtua terhadap anak atau menyakiti secara verbal dan nonverbal.
Bahkan, pola asuh salah yang terdeteksi baru-baru ini adalah pola asuh yang tidak mengekang tetapi tidak mendukung (pola asuh acuh).
Baca Juga: Semua Pohon di Cimahi Akan Diberi Nama Berikut Kondisi Terkini