GORAJUARA - Dalam memahami ajaran Islam, kita harus menekankan pada cara memahami agama secara lurus.
Dalam perkembangannya, di dalam Islam sendiri, saat ini terdapat dua kelompok ekstrem dalam menganut ajaran Islam, yakni kelompok literal dan liberal yang berbeda satu sama lain.
- Kelompok literal
Kelompok literal adalah kelompok yang sangat keras dalam menganut agama Islam.
Mereka memahami ajaran agama secara kaku dan cenderung radikal. Mereka hanya meninjau aspek kebahasaan dalam menafsirkan dalil-dalil yang berkaitan dengan suatu permasalahan.
Salah satu contoh ketidaktepatan pemahaman golongan radikal, adalah dalam memahami sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Baca Juga: BPK Perwakilan Jawa Barat Apresiasi Kinerja Pemkot Bandung dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Arti dari hadis tersebut adalah 'sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika sholatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.'
Dalam memahami dan menafsirkan hadis ini, mereka berpandangan bahwa sholat adalah faktor utama seseorang untuk masuk surga.
Jika ada seseorang yang tidak melaksanakan sholat, maka mereka akan cenderung mengkafirkan orang-orang tersebut.
- Kelompok liberal,
Kelompok liberal adalah golongan yang begitu longgar dalam memahami, dan menafsirkan dalil-dalil agama.
Baca Juga: Optimalisasi Pengelolaan Kawasan Olahraga, Ini yang Dilakukan Pemkot Bandung ke Depannya
Pemahaman yang dianut mereka sangatlah bebas, dan cenderung tidak mengacu pada ajaran agama itu sendiri.
Salah satu contoh ketidaktepatan pemahaman golongan liberal, adalah dalam memahami hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad.
Arti dari hadis tersebut adalah "barangsiapa mengucapkan kalimat 'lailahaillallah' dengan jujur dari dalam hatinya maka ia masuk surga".