GORAJUARA - Bertemu sanak saudara dan teman lama untuk bertemu sapa atau hanya sekedar basa-basi tentunya merupakan momen yang membahagiakan.
Namun dibalik itu ada momen yang menjadi momok bagi kalian yang masih menikmati masa lajang. Latas apakah itu?
Yaaa.. moment saat kalian ditanya "Kapan Nikah?"
Mungkin bagi sebagian orang menanyakan pertanyaan 'Kapan Nikah' merupakan basa-basi semata untuk membuka obrolan.
Namun bagi sebagian orang pertanyaan itu akan memiliki nilai yang berbeda dan beberapa kasus justru cenderung memiliki unsur penghinaan.
Baca Juga: Ide Hantaran Untuk Tetangga Saat Lebaran Gampang Dibuat, Mac and Cheese Solusinya
Tentunya menikah merupakan rana personal dari setiap individu, karena menikah atau tidak merupakan pilihan masing-masing yang didasari atas keputusan yang kita tidak ketahui secara langsung.
Tanpa disadari pertanyaan kapan nikah biasanya diikuti oleh frasa lain yang membuatmu tidak nyaman atau bahkan merasa terhina.
Seperti misalnya :
"Kapan nikah nanti jadi perawan tua loh."
"Kapan nikah, jangan kebanyakan milih jadi ga laku-laku?"
"Mau nikah kapan, jangan ngejar karir mulu, entar keburu tua?"
Baca Juga: Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit Kelainan Syaraf yang Diderita oleh Celine Dion
Frasa-frasa tersebut tentunya bagi sebagian orang sangat tidak nyaman untuk didengar bahkan dapat menyakiti hati, terlebih kepada orang-orang yang memiliki kepribadian lebih sensitif.