GORAJUARA – Monosodium Glutamat atau biasa disebut sebagai MSG merupakan bumbu yang dapat menambah rasa gurih pada makanan.
Menurut Emily Rubin, RD, kepala ahli diet pusat celiac dan perlemakan hati di Thomas Jefferson, MSG mengandung asam glutamat yang secara alami terdapat dalam tomat, keju parmesan, daging dan jenis makanan lainnya.
MSG tidak memiliki tekstur atau bau, di mana bahan dapur ini biasa ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan rasa gurih dan umami.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Berikut 6 Manfaat Biji Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Kesehatan
Sebagai informasi dasar, umami adalah rasa kelima yang bergabung dengan manis, asin, pahit dan asam.
Dilansir dari Reader's Digest oleh GORAJUARA, MSG diproduksi dengan cara melakukan fermentasi pati, bit gula, tebu atau molase.
Bumbu dapur ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Jepang dari sup rumput laut pada 1908.
Selanjutnya, ilmuwan itu kemudian mencatat khasiat yang dapat meningkatkan sebuah rasa kemudian mengajukan paten untuk memproduksi bumbu tersebut.
Beberapa tahun kemudian, perdebatan dimulai di mana seorang peneliti biomedis menyebutkan penyakit aneh yang dideritanya setelah makan di restoran China yang dimasak dengan MSG.
Kemudian muncul beberapa kontroversi di mana bumbu tersebut menimbulkan gejala seperti sakit kepala, nyeri otot dan kesemutan setelah mengonsumsinya.
Meskipun beberapa peneliti menyebutkan hal ini belum bisa dipastikan, konsumen AS masih tetap berpendapat bahwa sebaiknya kita menghindari penggunaan MSG.
Baca Juga: Memasuki Musim Pancaroba, Berikut Tips Menjaga Kesehatan yang Diajarkan Rasulullah SAW Untuk Diikuti
Mengapa banyak yang beranggapan bahwa MSG buruk bagi kesehatan?