GORAJUARA - Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Intinya gagal, kalah tidak boleh membuat diri putus asa dan tidak bersemangat.
Ini dibuktikan tunggal putra Indonesia Anthony Ginting di Thomas Cup 2022. Saat hadapi China di babak perempat final, Ginting mampu tampil jauh lebih baik.
Ginting berhasil mengatasi wakil China, Zhao Jun Peng, lewat 3 gim dengan skor 21-12, 25-27, 21-17.
“Penampilannya terus meningkat. Performanya jauh lebih baik. Ini jadi pertanda baik bagi kepercayaan dirinya yang semakin meningkat,” ujar Irwansyah, pelatih tunggal putra PBSI, dikutip Pikiran-rakyat.com pada 13 Mei 2022.
Bukan hanya dapat mengalahkan China, Ginting dapat menang melawan Jepang di babak semifinal. Ginting menang atas wakil Jepang, Kento Momota, lewat 3 gim dengan skor 21-13, 14-21, dan 21-12.
Padahal, sebelumnya penampilan Anthony Ginting di Thomas Cup 2022 benar-benar alami penurunan ketika 3 kali kalah beruntun di fase grup.
Baca Juga: Jelang HUT ke-42, Ini Tema yang Diusung Kepala Perpusnas untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0
Ginting kalah ketika melawan Singapura, Thailand, dan Korea Selatan. Kekalahan bertubi-tubi itu memengaruhi mentalnya. Bisa jadi saat itu Ginting setengah putus asa.
Dia meminta maaf kepada kapten tim, Hendra Setiawan, karena belum bisa menyumbangkan poin bagi Indonesia.
"Tapi dia (Hendra) hanya meminta saya untuk bekerja lebih keras dan tidak menyerah hingga penampilan saya kembali membaik," ujar Anthony Ginting.
Respons positif dari Hendra Setiawan itu membuat kepercayaan diri Anthony Ginting naik lagi.
Baca Juga: Ayo Guru Hebat Pahami, Kecerdasan Berpikir, Dapat Membentuk Budi Pekerti
"Tidak mudah menerima kekalahan bertubi-tubi dan Hendra paham itu. Kata-katanya membuat motivasi saya naik lagi," katanya dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman BWF pada 13 Mei 2022.