GORAJUARA – Arab Jahilyah mengkaitkan terjadinya gerhana dengan kematian sesorang, seperti halnya yang terjadi saat itu.
Fenomena gerhana juga pernah terjadi di jaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, tatkala peristiwa itu terjadi bertepatan dengan meninggal putra beliau.
Putra beliau bernama Ibrahim, yang dilahirkan dari salah seorang istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Mariyah Al Qibthiyyah Al Mishriyyah, dikutip Gorajuara dari muslim.or.id.
Baca Juga: Luar Biasa! Usai Roasting Lesti dan Billar, Kiky Saputri Kasih Uang Fans Leslar yang Hujat Dirinya..
Ketika Ibrahim meninggal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meneteskan air mata dan sangat sedih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan ketika kematian anaknya ini,
”Air mata ini mengalir dan hati ini bersedih. Kami tidak mengatakan kecuali yang diridhoi Allah. Sungguh -wahai Ibrahim-karena kepergianmu ini, kami bersedih.” (HR. Bukhari)
Ketika itu bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari, sehingga orang-orang pada jaman itu punya anggapan bahwa, terjadinya fenomena alam tersebut dikaitkan dengan kematian Ibrahim.
Gerhana bulan total akan terjadi pada tanggal 8 November 2022, apa yang mesti dilakukan umat islam terkait hal tersebut.
Baca Juga: Ar-Roht, Salah Satu Pernikahan yang Dilarang dalam Ajaran Islam, Inilah Praktiknya..
Terjadinya gerhana merupakan bagian dari pada tanda-tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta'ala, yang tidak ada kaitannya dengan apa pun.
Fenomena gerhana tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa kematian seseorang atau lahirnya seseorang.
Selain itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan jika melihat gerhana hendaklah berdoa kepada Allah, bertakbir, mengerjakan shalat, dan bersedekah.
Terkait dengan tuntunan tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam salah satu hadist yang disampaikan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari)