"Itu menjadi bukti bahwa kerukunan kehidupan yang berlandaskan agama sudah berjalan dengan baik. Setiap warga bisa beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Sudah tidak ada lagi bicara tentang unsur SARA," tuturnya.
Terlebih dalam momentum Hari Jadi Kota Bandung (HJKB), kebersamaan masyarakat sangat terasa dalam gerakan Bebersih Kota Bandung. Kolaborasi dari berbagai pihak pun terjalin.
"Ini menunjukkan rasa kebersatuan yang terjalin antara kita. Tidak ada tindakan yang berbau diskriminatif. Nilai kemanusiaan seperti rasa berbagi dan peduli terus terjaga di masyarakat Kota Bandung," ungkapnya.
Selanjutnya, tidak ada kebijakan yang bersifat otoritarian yang memaksakan kehendak, sehingga merugikan masyarakat.
Meski ia mengakui, masih ada kekurangan dan ketidakpuasan yang dirasakan masyarakat, tapi itu sebuah kewajaran. Namun, secara keseluruhan proses mekanismenya tetap diaga kondusif.
"Di dalam pemerintahan juga mekanisme berjalan. Tidak ada yang saling overlap. Tidak ada yang saling merasa berkuasa dan berkekuatan," katanya.
"Semuanya dilaksanakan secara proporsional dan sejalan sesuai dengan tugas dan pokok fungsi juga peran serta tanggung jawab mereka," imbuhnya.
Hal ini merupakan satu ukuran nilai-nilai Pancasila di Kota Bandung sudah berjalan dengan baik. Apalagi dalam implementasimya pun, Pemkot Bandung dibantu dengan beragam organisasi, seperti FKUB, organisasi yang khusus menangani agar masyarakat terus bisa mempererat rasa persatuan dan kebangsaan.
"Di kita ada MUI dan aparat penegak hukum. Jika ada hal yang menyimpang dari landasan ideal Pancasila, sudah ada ukuran-ukuran dan tindakannya seperti apa," ujarnya.
Ema berpesan, agar semua perilaku setiap lapisan masyarakat harus berlandaskan kepada kekuatan berkeTuhanan, artinya semua beragama.
"Kalau sudah landasannya agama, tidak ada nilai dan ajaran agama yang jelek. Kita harus selalu dalam kehidupan kerukunan dalam bingkai NKRI," ucapnya.
Ia melanjutkan, masyarakat Kota Bandung juga harus terus peduli dan berperikemanusiaan, tidak merasa saling super power.
"Kita terus berbagi secara proporsional. Mudah-mudahan nilai ini bisa diterapkan ke seluruh lapisan usia tapi tentunya dengan porsi dan cara masing-masing," harapnya.***