"Sampai pukul 12.00 WIB kita lihat dulu. Semoga tercapai sebelum Jumatan," harapnya.
Demi menarik minat para orang tua dan anak, Puskesmas Sukahaji menyediakan doorprize, souvenir, bahkan sampai hiburan badut.
"Banyak sekali ternyata yang ingin terlibat ketika kita gerakkan. Ada yang ikut kontribusi boneka, balon, souvenir, minyak, bahkan sampai ada sepeda untuk balita juga. Pulangnya mereka dapat bingkisan kado dan balon," ungkapnya.
Ia menuturkan, sampai saat ini tidak ada kasus campak rubella di Babakan Ciparay. Ia berharap, BIAN jadi salah satu upaya untuk menciptakan keamanan pada anak dari beragam penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan, kebutaan, maupun kematian.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani menuturkan, BIAN ditujukan untuk membentuk herd immunity. Sehingga durasi imunisasi yang panjang akan membuat herd immunity tidak efektif.
"Kalau kita memanjang durasi imunisasinya, kita akan semakin sulit membentuk herd immunity terhadap rubella," jelasnya.
"Padahal pada BIAN ini Kota Bandung butuh 95 persen yang sudah divaksin. Sedangkan untuk yang KEJAR, cukup 80 persen juga dia sudah bisa menciptakan herd immunity," katanya.***