GORAJUARA - Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kota Bandung melaksanakan bakti sosial dalam rangkaian acara Hari Jadi ke-212 Kota Bandung (HJKB).
Pada bakti sosial ini, sebanyak 100 orang disabilitas mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Bandung Kiwari. pada Minggu, 18 September 2022. Ragam kasus yang dilayani antara lain pelayanan fisik, rehabilitasi, THT, ortho, gigi, mata, onkologi, dan lainnya.
Ketua RBM Kota Bandung, Yunimar menyampaikan, pengobatan dan pemeriksaan lanjutan akan difasilitasi di RSUD Bandung Kiwari secara gratis. Kemudian, akan ada rujukan kembali untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi para disabilitas.
Baca Juga: Keberhasilan Keisha Levronka Kurang Apresiasi, Pelantun Tak Ingin Usai: Lihatnya Titik Hitam
"Bakti sosial ini juga merupakan rangkaian HJKB berupa pelayanan kesehatan tindak lanjut hasil asesmen yang telah dilakukan sebelumnya bagi masyarakat disabilitas," ujar Yunimar.
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen RBM Kota Bandung dengan menggandeng berbagai pihak.
Menurutnya, hal ini sebagai upaya dalam meningkatkan peran dan fungsi RBM untuk pemberdayaan dan rehabilitasi serta fasilitasi akses layanan bagi disabilitas.
Pada tahun 2020, RBM Kota Bandung telah mencanangkan berbagai program inovatif rehabilitasi dan pemberdayaan untuk memberikan akses rujukan bagi penyandang disabilitas (pedi).
Baca Juga: Link Live Streaming Atletico Madrid vs Real Madrid di Vidio, Bisa Nonton Sambil Rebahan
"Dari jumlah pengajuan mencapai 128 orang, telah terfasilitasi sejumlah 110 pedi. Faktornya karena ada beberapa pedi yang tidak hadir dengan alasan sedang keluar kota atau kondisi fisik berat sehingga tidak memungkinkan untuk hadir ke layanan rujukan RBM," jelas Yunimar.
Namun ia mengakui upaya tersebut belum sempurna dan masih perlu kerja ekstra keras lagi agar layanan yang diberikan kepada pedi berlangsung lebih maksimal.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi bersama RBM Kota Bandung, kewilayahan, serta dinas terkait dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kaitannya dengan pedi.
"Kami berharap banyak pihak yang bisa tergerak untuk membantu agar Bandung sebagai kota inklusi yang ramah bagi pedi," harapnya.
Baca Juga: Dibalik Kesuksesan Arya Saloka, Ujian Kesabaran Putri Anne Selaku Isteri Beratnya Bukan Main