GORAJUARA – Kasus pembunuhan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo beberapa waktu lalu, masih belum berakhir hingga saat ini.
Kasus tersebut kini menemukan titik baru, yaitu dalam pemeriksaan yang telah dilakukan, Bripka RR menegaskan kebohongan Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J.
Refly Harun selaku Ahli Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Indonesia, menyampaikan keterangan Bripka RR.
Baca Juga: Rating Ikatan Cinta Episode 877 Anjlok, Begini Komentar Asma Nadia: yang Penting..
Refly juga mengatakan bahwa sejauh ini yang belum diketahui pasti, adalah motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
“Kalau kita bicara tentang otak pembunuhan Brigadir Yoshua, maka permainan selesai. Tapi yang belum selesai adalah motif, mengapa Sambo harus mengakhiri hidup Yoshua,” jelas Refly.
Seperti diketahui bahwa awal seknario yang dibuat Ferdy Sambo, adalah peristiwa mengenai tembak-menembak anatara dirinya dengan Brigadir J, yang dipicu dengan adanya cerita Putri Chandrawathi (istri Sambo) mengalami pelecehan seksual.
Baca Juga: Siapkan Tisu, Ini 3 Rekomendasi Lagu dari Anime One Piece yang Bikin Sedih
Setelah skenario awal tembak-menembak itu terbongkar, kemudian ada isu lain yang menjadi pemicu Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.
Yaitu peristiwa pelecehan seksual yang dialami Putri Chandrawathi di Magelang, saat kembali diperiksa oleh Komnas HAM, Putri mengaku bahwa Brigadir j, yang telah melakukan pelecehan seksual tersebut.
Akan tetapi menurut keterangan dari tersangka lain yakni Bripka RR, ia mengatakan bahwa dirinya tidak tahu mengenai adanya peristiwa tersebut, karena Bripka RR dan Bharada E sedang dalam perjalan mengantar anak Ferdy Sambo ke sekolah.
Baca Juga: Fakta One Piece: Makna Rahasia Bounty Zoro 1,111 Miliar Berry
Bripka RR mengatakan bahwa yang ia lihat saat di rumah Magelang, adalah ketegangan yang terlihat dari Brigadir J dan juga Kuat Maruf.***
