"Nanti ada statement resmi dari yang terkait," lanjut Heru.
Setelah itu, Hacker Bjorka membobol data Komisi Pemilihan Umum atau KPU, ia membagikan di laman situs miliknya Breached.to.
Sebanyak 105.003.428 data penduduk, seperti NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia dibagikan Hacker Bjorka.
Selain data KPU, Hacker Bjorka juga meretas data SIM Card dengan mengantongi 1.304.401.300 atau sekitar 1,3 miliar data registrasi SIM Card atau sebanyak 87 GB.
Baca Juga: Bripka RR dan Bharada E Akui Diberikan Uang Setelah Brigadir J Tewas, Ferdy Sambo : Faktanya…
Data tersebut berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.
Nama operator telekomunikasi yang diungkap oleh Hacker Bjorka yaitu Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren.
Akan tetapi, hal tersebut dibantah oleh Kementerian Kominfo dan operator telekomunikasi yang disebutkan.
Baca Juga: Baca Doa Hari Senin Agar Dimudahkan Semua Urusan Dunia dan Akhirat
Kemudian terkait kenaikan harga BBM, Hacker Bjorka mengancam akan membagikan data yang ada di aplikasi MyPertamina.
Untuk mendukung masyarakat Indonesia yang berdemo untuk kenaikan harga BBM.
"Untuk mendukung masyarakat yang berjuang dengan menggelar demonstrasi di Indonesia terkait harga BBM. Saya akan menerbitkan database MyPertamina segera," tulis Hacker Bjorka.
Mengenai hal tersebut juga sempat menjadi trending topik di Twitter.***