GORAJUARA - Bripka RR kembali mengungkapkan fakta-fakta baru terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Setelah Bripka RR mulai berbalik arah untuk melawan skenario Ferdy Sambo.
Bripka RR membeberkan sikap Kuat Ma’ruf yang panik dan tegang saat bertengkar dengan Brigadir J.
Baca Juga: Informasi Beredarnya Surat Berlabel Rahasia dari BIN untuk Presiden Jokowi, Hoaks
Hal tersebut diungkapkan oleh pengacara Bripka RR, Erman Umar bahwa Bripka RR saat itu sedang mengatarkan makan untuk anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
“Bertemu pamong putra Sambo di asrama SMA Taruna Nusantara," kata Erman.
Kemudian, Bharada E ditelepon Putri Candrawathi untuk kembali ke rumah Ferdy Sambo yang ada di Magelang.
Baca Juga: Heboh! Hacker Bjorka Bongkar Sosok Pembunuh Munir, Siapa Dia?
Sesampainya di rumah, Bripka RR mengatakan tidak ada seorang pun yang berada di lantai satu dan langsung naik ke lantai dua.
Bripka RR dan Bharada E melihat Kuat Ma’ruf terlihat panik dan tegang sambil memegang pisau di tangannya.
“Sedangkan Om Kuat dalam kondisi tegang dan panik," terang Erman.
Baca Juga: Bagaimana Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II? Berikut Penjelasannya
Setelah itu, Brigadir J datang sambil menangis, seperti berupaya menjelaskan sesuatu pada Kuat Ma’ruf, namun Kuat Ma’ruf menghalangi Brigadir J dengan pisau.
“Lalu Brigadir J datang kembali hendak mau jelasin ke Kuat. Tetapi Yosua menangis dan dihalangi Kuat dengan pisau," ujar Erman Umar.
Setelah Bripka RR menemui Putri Candrawathi, ia malah menanyakan keberadaan Brigadir J kepada Bripka RR.