Jangan Ada Dusta, Putri Candrawathi Diperiksa Lie Detector, Bagaimana Sih Cara Kerja Pendeteksi Kebohongan Ini

photo author
- Sabtu, 10 September 2022 | 06:20 WIB
Putri Candrawathi (gorajuara.com/pikiran-rakyat.com)
Putri Candrawathi (gorajuara.com/pikiran-rakyat.com)

Sensor skin resistance, untuk melihat dan mendeteksi keringat yang ada di tangan. Kabel sensor ini umumnya juga ditempelkan pada jari-jari tangan, sehingga tahu seberapa banyak keringat yang keluar ketika Anda keadaan terpojok dan berbohong.

2. Pertanyaan kontrol
Selanjutnya, penguji akan memberikan beberapa pertanyaan kepada Anda mengenai suatu topik, isu atau kasus yang ingin diketahui kebenarannya.

Lalu, penguji akan membaca grafik pada lie detector untuk mengetahui apakah ada reaksi yang tidak normal atau grafik yang naik turun.

Setelah hasil grafik dibaca oleh penguji, hasil grafik tersebut akan digunakan sebagai penentu, apakah Anda berbohong atau jujur.

Apakah hasil uji lie detector itu efektif?

Dalam jurnal berjudul Akurasi Penggunaan Polygraph sebagai Alat Bantu Pembuktian Menurut Hukum Acara Peradilan Agama, mengungkapkan bahwa keakurasian hasil lie detector umumnya akurat hingga 90 persen.

Artinya, hal tersebut mengindikasikan bahwa detektor kebohongan ini sangat efektif digunakan dalam upaya pembuktian dan penyelesaian perkara.

Akan tetapi, pada dasarnya tingkat akurasi tersebut tidak bergantung pada alat semata dan belum tentu berlaku untuk semua kasus.

Pasalnya, alat ini hanya memonitor dan menunjukkan reaksi perubahan psikologis ketika Anda mengucapkan sesuatu.

Baca Juga: Ini Alasan Arya Saloka Mau Kembali Ke Ikatan Cinta Setelah Sebut Cerita IC Ngawur, Ada Faktor Amanda Manopo?

Penentunya justru terletak pada orang yang menggunakannya (pemeriksa/examiner). Pengalaman dan ketajaman analisis dari examiner menjadi faktor utama keberhasilan penggunaan polygraph.

Sementara itu, gelagat fisik dan tanda-tanda “aneh” yang seringnya menandakan orang sedang berbohong, seperti gagap, berkeringat, atau gerak bola mata yang tidak fokus tidak selalu menjadi ciri orang bohong.

Karakteristik ini mungkin saja menandakan Anda sedang gugup, stres, atau merasa tidak nyaman dalam suatu kondisi tertentu. Dalam hal ini, menjadi “obyek” penelitian.

Pada umumnya, tiap orang punya gaya bicara yang beragam, belum lagi memperhitungkan kelihaian orang-orang untuk menutupi kebohongan.

Mendeteksi kebohongan bukanlah tugas yang mudah, bahkan cenderung tidak bisa dilakukan dengan mata telanjang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini