Baca Juga: Sweet, Arya Saloka Beri Perhatian ke Amanda Manopo di Sinetron 'Ikatan Cinta' Episode 868
Fungsi lie detector
Sesuai namanya, lie detector berfungsi untuk mendeteksi kebohongan melalui alat-alat vital Anda, seperti detak jantung, pernapasan, dan kulit.
Reaksi psikologis yang muncul ketika Anda mengucapkan sesuatu, apapun itu, tanpa disadari akan memengaruhi kerja organ tubuh.
Melalui sensor-sensor yang menempel di tubuh Anda, penyelidik bisa menemukan apakah ada perubahan abnormal pada ketiga fungsi tubuh di atas.
Hasilnya kemudian langsung tertera pada sebuah kertas grafis. Pemeriksaan melalui alat pendeteksi kebohongan umumnya berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam.
Bagaimana cara kerja lie detector?
Ketika Anda melakukan tes dengan lie detector, terdapat sekitar 4 sampai 6 sensor yang akan dihubungkan ke tubuh.
Ada pula alat sensor digital lain yang dihubungkan ke seluruh tubuh untuk mengetahui ada tidaknya perubahan psikologis ketika seseorang berbohong atau justru berkata jujur.
Berikut adalah cara kerja lie detector untuk mendeteksi kebohongan, yakni sebagai berikut.
Baca Juga: Pernyataannya Bikin Kecewa, Arya Saloka Sesumbar Tak Mau Citranya Rusak Gara Gara Sinetron Ngaco
1. Sensor pendeteksi kebohongan
Anda diharuskan duduk di bangku khusus dalam ruangan tertentu. Lalu, sensor-sensor mesin poligraf akan ditempelkan ke tubuh Anda.
Ada 3 sensor kabel yang biasa dipakai dalam mendeteksi kebohongan, di antaranya sebagai berikut.
Sensor pneumograph, gunanya untuk mendeteksi detak napas yang ditempel di dada dan perut. Alat ini bekerja ketika ada kontraksi di otot dan udara di dalam tubuh.
Sensor Blood Pressure Cuff, fungsinya untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan darah dan detak jantung. Sensor kabel ini ditempelkan pada bagian lengan Anda. Cara kerjanya dideteksi lewat suara denyut jantung atau aliran darah.