Gorajuara. Com - Benny Mamoto yang merupakan Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendapat perundungan dan bullyan dari warganet.
Bullyan itu datang setelah ia menyampaikan perkembangan kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Benny telah menyampaikan keterangan sumber dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, yang telah resmi dikeluarkan dari 20 Juli lalu.
Benny juga mengaku telah di-bully habis-habisan oleh warganet gara-gara mengutip pernyataan Kapolres Jaksel. "Kan saya cek ke sana, ada kendala atau tidak, ya itu yang saya terapkan," kata Benny.
Baca Juga: Kabar Terkini Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwati, Benarkah Akan Segera Dieksekusi?
Benny meminta kepada warganet untuk tidak menghakimi dirinya ataupun polisi yang sedang dalam menyelesaikan kasus ini
Benny juga meminta warganet supaya untuk menunggu proses penyelidikan dan akan segera dilanjutkan diproses pengadilan
Benny juga mengaku telah mendatangi tempat kejadian perkara dan tidak ada kejanggalan sama sekali.
Pernyataan Benny juga tidak jauh beda dari keterangan awal versi polisi yang disampaikan mantan Budhi Herdi waktu masih menjabat di Kapolres Jakarta Selatan.
Baca Juga: Tarik Tambang di Balik Catatan Sejarah Indonesia
Budhi Herdi pada 12 Juli lalu menjelaskan bahwa Brigadir J memasuki kamar istri Sambo pada saat Putri sedang beristirahat usai baru kembali dari luar kota.
Budhi Herdi juga dihubungi karena terkait awal mula kronologi kejadian kasus penembakan tersebut melalui panggilan telepon dan pesan instan, namun belum direspon.
Tetapi pemaparan Budhi itu kini terbantahkan oleh keterangan yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada konferensi pers semalam, Selasa (9/8).
Namun kapolri sendiri juga sudah memastikan kalau tidak ada kejadian tembak-menembak antara Bharada E dan Brigadir J seperti yang sebelumnya disampaikan.