GORAJUARA - Hingga saat ini, belum ada kasus warga yang terinfeksi cacar monyet di Indonesia. Begitu penjelasan Ketua Satgas Monkeypox IDI, Hanny Nilasari.
Walau tidak ada yang terinfeksi cacar monyet di Indonesia, namun cacar monyet telah sampai di negara tetangga dan ini perlu diwaspadai.
Hanny menjelaskan bahwa cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) dengan dua moda transmisi, yaitu transmisi hewan ke manusia, dan transmisi manusia ke hewan.
Bila melalui cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan, maka ini dinamakan transmisi dari hewan ke manusia, bisa .
Seseorang bisa tertular cacar monyet, dia kontak dengan daging mentah atau daging setengah matang dari binatang liar yang terinfeksi monkeypox.
Sedangkan transmisi manusia ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit pasien yang terinfeksi cacar monyet.
Penularan cacar ini bisa terjadi dengan kontak tidak langsung, yaitu dengan media yang terkontaminasi virus cacar monyet seperti baju, kain, seprai dari pasien yang terinfeksi cacar monyet.
Baca Juga: Tim Irsus Telah Periksa 25 Polisi Terkait Tewasnya Brigadir J, Termasuk Tiga Brigjen
Hanny menambahkan bahwa kontak dengan droplet atau sekret pernapasan pasien yang terinfeksi cacar monyet bisa membuat seseorang terinfeksi monkeypox.
Hingga 29 Juli 2022 sudah ada 76 negara yang melaporkan kejadian monkeypox di seluruh dunia.
Di ASEAN, ada tiga negara yang melaporkan kasus cacar monyet hingga akhir Juli 2022, yaitu Singapura 11 kasus, Thailand dua kasus konfirmasi, dan Filipina satu kasus konfirmasi.
Untuk mencegah cacar monyet masuk ke Indonesia, Satgas Monkeypox IDI minta pemerintah memperluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara, dan pos lintas barat darat negara (PLBDN).***
