GORAJUARA - Tidak pernah terbayang, apa jadinya saat sedang menyantap makan sahur, tiba-tiba listrik mati. Sedang menikmati makan berbuka puasa, listrik tidak mau diajak kompromi.
Belum lagi ketika sholat Tarawih sedang berlangsung, suara imam tidak lagi terdengar karena listrik mati.
Kehadiran pasokan listrik di hari bukan Ramadhan saja terasa penting, terlebih di bulan Ramadhan ini.
Baca Juga: Heri Susanto Boas Maestro Puisi, Siswa Kreatif bisa Diciptakan Melalui Puisi
Baca Juga: Ade Armando Mengalami Luka pada Bagian Kepala saat Demo Berlangsung, Begini Kronologi Kejadiannnya
Terkait hal ini, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi berharap masyarakat dapat menunaikan ibadah dengan khusyu’
“Kami pastikan pasokan listrik akan sampai ke seluruh masyarakat dan masyarakat dapat tunaikan ibadah di bulan Ramadhan dengan tenang dan penuh kekhusyu’an,” jelas Agung Murdifi.
Pihaknya, jelas Agung, telah menyiagakan personel dan posko terkait dengan pasokan listrik.
Ada 16.884 personel yang diterjunkan; 70 posko; dan 840 UPS, trafo mobile, juga ada genset di wilayah Sumatra dan Kalimantan.
Sementara di Jawa, Madura, dan Bali, melibatkan 18.921 personel; 939 posko siaga; dan 918 UPS, trafo mobile, dan genset.
PLN juga menerjunkan 11.285 personel; 491 posko siaga; dan 722 UpS, trafo mobile, dan genset untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Untuk memastikan pasokan listrik di bulan Ramadhan 2022, PLN mengambil 5 langkah berikut