GORAJUARA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebutkan, dua Badan Usaha Milik Negera (BUMN) PLN dan Pertamina perlu dicambuk lebih keras lagi.
Jika Presiden Jokowi marah-marah, itu sangat wajar karena merasa kesal terhadap Pertamina dan PLN.
"Pasalnya, di dua BUMN ini banyak masalah yang tak terselesaikan," kata Ferdinand Hutahaean, dikutip dari akun Twitternya, Minggu 21 November 2021.
Baca Juga: Pemilik MU Setujui Pemecatan Ole, Darren Fletcher dan Michael Carrick akan Ditunjuk Sebagai Pelatih Interim
Menurut Ferdinand Hutahaean, banyak masukkan dan kritikan mengenai informasi dua BMUN tersebut yang banyak masalah.
Ia menyebutkan, dirinya cukup aktif mengikuti perkembangan Pertamina dan PLN, sehingga banyak masukkan dan kritikan yang disampaikan kepadanya.
"Selama ini sy cukup aktif mengikuti informasi soal @pertamina dan @pln_123, ada banyak masukan yg kami beri dan banyak kritik yg kami sampaikan," tulis Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Hati-hati Indonesia, Varian Baru Virus Corona AY.4.2 Sudah Masuk Malaysia dan Singapura
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan, Pertamina dan PLN perlu dicambuk lebih keras karena banyak masalah.
"Pak @jokowi betul, di 2 BUMN ini perlu cambuk lbh keras, banyak masalah tak terselesaikan dan hrs diperbaiki," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, menyoroti kerumitan birokrasi yang dimiliki oleh BUMN seperti Pertamina dan PLN.
Baca Juga: Seperti Race 1, Race 2 WSBK 2021 Sirkuit Mandalika Ditunda Sementara Akibat Cuaca Buruk
Akibat rumitnya birokrasi tersebut, Presiden Jokowi menganggap sebagai penghalang masuknya investor.
“Ruwetnya ada di birokrasi kita dan BUMN kita sendiri. Kadang-kadang saya ingin marah ke sesuatu yang saya tahu gampang, tapi sulit dilakukan, kok tidak jalan-jalan,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 16 November 2021 lalu.***