Bertemakan "Teroris Musuh Kita Bersama" Divhumas Polri Gelar FGD di Polresta Bandung

photo author
- Rabu, 30 Maret 2022 | 13:18 WIB
Tim Divisi Humas Polri kembali menggelar Focus Group Diskusi (FGD) di Gedung Sabilulungan, Polresta Bandung, Soreang. (gorajuara.com/Foto Polresta Bandung)
Tim Divisi Humas Polri kembali menggelar Focus Group Diskusi (FGD) di Gedung Sabilulungan, Polresta Bandung, Soreang. (gorajuara.com/Foto Polresta Bandung)

 

GORAJUARA - Tim Divisi Humas Polri kembali menggelar Focus Group Diskusi (FGD) di  Gedung Sabilulungan, Polresta Bandung, Soreang, Selasa (29/3/2022).

Sebelumnya, melaksanakan Sosialisasi Kontra Radikalisme di Pondok Pesantren Al - Huda, Desa Ciparay, Kabupaten Bandung.

Dengan tema "Teroris Musuh Kita Bersama", kegiatan tersebut dipimpin langsung Kasubbag Opinev Bagpenum Ro Penmas Divhumas Polri, AKBP Erlan Munaji didampingi Waka Polresta Bandung AKBP Dwi Indra Laksmana.

Baca Juga: Restina Rilis Single Terbaru Religi 'Kekasih Allah'

Baca Juga: Luar Biasa, Tiket 'Justice World Tour 2022' di Jakarta Ludes Terjual

Dalam kegiatan tersebut dengan pemateri seorang mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI), sekaligus Konsultan Senior di Lembaga Penelitian Division for Applied Social Psychology Research (DASPR), Nasir Abas.

AKBP Erlan Munaji mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus sosialisasi terkait kontra radikal kepada masyarakat yang belum sama sekali terpapar paham radikalisme.

"Jadi program kontra radikal ini bukan program piradikalisasi. Dimana kontra radikal dan piradikalisasi berbeda, kontra radikal adalah benteng atau pertahanan diri bagi masyarakat, agar tidak mudah dimasuki oleh paham radikal,” kata Erlan.

 

Baca Juga: Marcus Fernaldi Gideon Harus Operasi, The Minions Dipastikan Absen di Dua Turnamen ini

Baca Juga: Kopi yang Sudah Bersertifikasi Harga Jualnya Tinggi

Hal yang sama juga disampaikan oleh pemateri Nasir Abas. Menurutnya, paham radikalisme ini sangat berbahaya bagi semua level. Oleh karena itu, pihak kepolisian berusaha menyampaikan pesan-pesan ancaman dari radikalisme ini kepada semua level masyarakat.

"Supaya mereka tau jangan sampai nanti kita kecolongan ada paham yang masuk kepada masyarakat yang belum sampai pesan tersebut. Dengan demikian kita berharap masyarakat ini menjadi penyambung lidah, menyampaikan kepada tetangganya, keluarganya tentang bahaya radikalisme," kata Nasir.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini