GORAJUARA - Bencana banjir bandang dikabarkan melanda kawasan permukiman penduduk yang berdekatan dengan aliran Sungai Papandayan di Kampung Kincir Papandayan RT 04/RW 05 Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung pada Sabtu 6 November 2021 siang sekira pukul 14.00 WIB.
Dalam peristiwa bencana alam itu, dikabarkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.
Namun tujuh kepala keluarga terpaksa harus dievakuasi atau diungsikan karena rumahnya mengalami rusak berat akibat diterjang banjir bandang tersebut.
Baca Juga: Simak Penjelasan Jadwal Makan yang Tepat Bagi Penderita Diabetes
Hal itu diungkapkan Camat Kertasari Nardi Sunardi ketika dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Sabtu malam di sela penanganan/penanggulangan peristiwa banjir bandang tersebut.
"Terjadi banjir bandang akibat turun hujan deras di daerah aliran Sungai Paandayan," kata Nardi.
Pada malam hari saat dihubungi sekitar pukul 20.20 WIB, lanjut Nardi, aliran air Sungai Papandayan masih mengalir cukup deras, walaupun hujan sudah reda sejak magrib menjelang malam.
Baca Juga: Bagnaia dan Miller Wajib Posisi Terbaik, Jika Ingin Juara Tim dan Konstruktor di Algarve
"Lokasi banjir bandang yang disebabkan luapan Sungai Papandayaan itu berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung," jelasnya.
Menurutnya, jika melihat dari tofografi wilayah, hulu aliran Sungai Papandayan itu berada di kawasan Kabupaten Garut, namun alirannya masuk pada perbatasan wilayah dengan Kabupaten Bandung.
Aliran Sungai Papandayan itu bermuara ke daerah aliran Sungai Cimanuk Kabupaten Garut.
Baca Juga: Misteri Kecelakaan Maut Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Mbah Mjan Bilang Begini
"Berdasarkan informasi dari perangkat Desa Neglawangi, Linmas dan RW setempat, banjir bandang itu terjadi setelah turun hujan mulai bada zuhur. Kemudian, turun hujan cukup deras dan menjelang asar atau sekitar 14.30 WIB, aliran air Sungai Papandayan mulai naik dan mengalir deras," jelasnya.
Nardi mengungkapkan, kenapa Kampung Papandayan RW 05 itu diterjang banjir bandang, karena kawasan permukiman penduduk itu ada di bagian rendah yang berdekatan dengan bantaran Sungai Papandayan. Sedangkan permukiman warga yang masuk Kabupaten Garut aman dari kejadian itu, karena berada di dataran tinggi.
"Berdasarkan informasi di lapangan sampai malam ini, tujuh rumah rusak berat dan saat ini masih dalam proses pendataan. Tujuh rumah yang rusak itu, milik siapa saja masih dalam pendataan," ungkap Nardi.
Baca Juga: Musim Hujan, Lagi-Lagi Seekor Ular Menyusup ke Rumah Warga