GORAJUARA - Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna menijau lokasi terdampak bencana longsor di Desa Margamulya dan Desa Pulosari, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu 6 November 2021.
Hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu 31 Oktober 2021 lalu, menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana longsor di lima titik.
"Peninjauan baru ke dua titik terdampak, yaitu Desa Margamulya dan Pulosari. Untuk penanggulangannya kita akan gunakan dana BTT (Biaya Tidak Terduga), Senin besok sudah bisa mulai aksi," ucap Bupati Dadang Supriatna.
Baca Juga: Drama 3 Gol ke Gawang Ter Stegen, Simak Cuplikan Video Laga Celta Vigo vs Barcelona
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Usai MU Dipermalukan Tetangganya City, Chelsea Main Imbang
BTT, ujar bupati, selalu dianggarkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung. Salah satunya untuk menanggulangi bencana.
Aksi penanggulangan nanti, tutur Dadang Supriatna, akan dilakukan dengan prioritas perbaikan yang paling urgen. Tentunya dengan tidak mengesampingkan sisi penyelesaian administrasi pengelolaan BTT
Pangalengan, sebutnya, merupakan salah satu wilayah dengan kekayaan alam yang luar biasa. Salah satunya dimanfaatkan sebagai pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), bahkan mampu menyediakan lkebutuhan listrik untuk Pulau Jawa dan Bali.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kembali ke Tanah Air Bawa 'Oleh-Oleh' dari Luar Negeri
Baca Juga: Antrian Truk Pengangkut Sampah di Sarimukti, Ini Penyebabnya
Oleh karenanya, menurut pria yang akrab disapa Kang DS itu, penanggulangan dan antisipasi bencana merupakan tanggungjawab seluruh pihak (Pentahelix).
"Saya minta masyarakat yang berada di dataran tinggi, untuk menanam tanaman keras. Jangan sampai sudah kejadian menyalahkan pemerintah. Peran kita harus seimbang, karena keberhasilan penanggulangan dan antisipsi bencana ini bukan peran satu pihak. Tapi keberhasilan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bandung," pungkas Kang DS.***