BANDUNG, GORAJUARA – Buntut dari hasil tes swab acak Covid-19 terhadap siswa dan guru di atas 5 persen, pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di 12 sekolah di Kota Bandung terpaksa dihentikan sementara.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, demi kepentingan bersama agar semua pihak merasa aman dan nyaman.
"Sekolah yang dihentikan sementara kegiatan PTMT-nya meliputi SMKN 5, SMP Pelita, SD YAS, SD Ibnu Taimiyah, SLB Sumber Sari, SMK Buana Karya, SMKN 6, SD Leuwipanjang, SD Pabaki, SDN Panyileukan, SDN Cihampelas, dan SMP Pasundan 2 Dago,” ungkap Ema, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sumringah, Indeks Kebebasan Pers di Jawa Barat Naik 27 Peringkat Dalam Survei IKP 2021
Ia menambahkan, bila trennya memburuk, tidak menutup kemungkinan PTMT diberhentikan, dan kembali menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) lagi.
Namun untuk hal tersebut, Ema tak ingin berandai-andai. Ia lebih memilih untuk melihat trennya ke depan.
"Ya, lihat trennya kalau memburuk bisa saja diberhentikan balik ke PJJ, tapi jangan berandai andai," tambah Ema.
Dikatakan Ema, kewaspadaan dan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) merupakan kunci.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Banyak Kyai dan Santri Jawa Barat yang Sudah Berkorban untuk Keutuhan NKRI
“Jangan ada ruang sikap abai. Diharapkan warga sekolah saling mengingatkan untuk menjaga prokes. Bila ada kasus pun diharapkan segera melapor, sehingga bisa langsung dilakukan tindaklanjut,” tegasnya.
Ema pun meminta semua pihak tidak ragu melaporkan bila ada kasus. Periksakan diri kalau ada sesuatu, Covid-19 bukan aib. Justru kalau diam itu bahaya," ungkapnya.
Seperti diketahui, hasil dari tes PCR acak di sekolah-sekolah pada 19 Oktober 2021, sebanyak 14 orang dinyatakan positif Covid-19. Data tersebut pun bertambah menjadi 54 guru dan murid yang terpapar.***