Ridwan Kamil Sebut Banyak Kyai dan Santri Jawa Barat yang Sudah Berkorban untuk Keutuhan NKRI

photo author
- Jumat, 22 Oktober 2021 | 21:49 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan hari santri tingkat Jabar di lapangan Gasibu Bandung, Jumat, 22 Oktober 2021. (jabarprov.go.id-gorajuara)***
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan hari santri tingkat Jabar di lapangan Gasibu Bandung, Jumat, 22 Oktober 2021. (jabarprov.go.id-gorajuara)***

BANDUNG, GORAJUARA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan hari santri tingkat Jabar di lapangan Gasibu Bandung, Jumat, 22 Oktober 2021.

Dihadiri dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan, upacara di lapangan Gasibu merupakan pertama kalinya setelah sekian lama ditutup karena Covid-19.

"Ini pertama kali buka setelah sekian lama karena Covid-19," kata Ridwan Kamil.

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, peringatan hari santri setiap tanggal 22 Oktober sangat penting agar bisa terus membawa semangat hubul waton minal iman, karena bela negara juga merupakan bagian dari iman.

Resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 lalu yang merupakan cikal bakal lahirnya hari santri, menjadi penyemangat saat pertempuran melawan penjajah di Surabaya.

Baca Juga: Dorong Transformasi Bisnis, PLN Pacu Inovasi Karyawan Lewat Ajang LIKE 

Kang Emil mengatakan, dari tanah Jabar juga banyak para kyai dan santri yang berkorban nyawa membela kemerdekaan Indonesia termasuk dari kalangan keluarganya.

"Uwa saya sahid sampai hari ini belum ditemukan jasadna dalam perang melawan Belanda di Ujungberung," ungkapnya.

Pada upacara peringatan hari santi tingkat Jabar tersebut, Kang Emil membacakan pidato Menteri Agama RI. Adapun tema nasional yang diangkat pada hari santri tahun ini yaitu santri siaga jiwa raga.

Menurut Kang Emil, tema tersebut bermakna santri di era dulu selalu siaga melawan penjajah dan di masa kini santri harus kuat melawan ideologi-ideologi yang mengancam negara.

"Sekarang santri harus kuat melawan ideologi-ideologi yang mengancam pancasila, NKRI dan nilai-nilai pada ikrar santri, para santri harus terdepan untuk meluruskannya," ujarnya.

Baca Juga: Dua Tim Tel-U Sabet Gelar Juara Pada Kontes Robot Indonesia 2021 Tingkat Nasional   

Santri siaga jiwa raga juga memiliki arti keteladanan dalam melawan pandemi Covid-19 melalui ketaatan menerapkan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi agar bisa kembali normal.

Kang Emil menuturkan, selain ditetapkannya hari santri pada 2015 lalu, ada dua peraturan penting lain yang mendukung santri dan pesantren di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini